Chap.2

119 21 4
                                    

"Baiklah, aku akan membawanya ke rumah sakit" putus namja itu. Ia lalu membawa Luhan kedalam mobil, dan segera melajukan mobilnya dengan kencang"
.
.
.
.
.

Kini Luhan sudah berada di dalam ruangan ICU. Sementara namja yang tadi menabraknya tengah menunggu di luar, sembari membersihkan bekas darah Luhan yang menempel di jas nya.

"Hmmm semoga tidak terjadi apa-apa dengannya" ucap namja itu.

Cklekkk...

Setelah hampir 30 menit menunggu, akhirnya dokter yang menangani Luhan pun keluar dari ruangan. Dan namja itu pun segera menghampiri sang dokter.

"Ahhh dokter, bagaimana keadaannya, apa dia baik-baik saja?" tanya namja itu .

"Dia kekurangan banyak darah karena benturan di kepalanya, tapi untung saja tuan dengan cepat membawanya kesini, jadi dia masih bisa di selamatkan" jawab sang dokter.

"Hahhh syukurlah, terimakasih banyak dokter"

"Ne sama-sama. Tuan ini siapanya pasien, apa tuan ini suaminya?"

"Ehhh n..ne saya suaminya"

"Yasudah kalau begitu saya permisi dulu ne, jika tuan ingin menjenguk pasien, silahkan saja. Ohyaa satu hal lagi, kondisi bayi yang ada didalam kandungan pasien juga baik-baik saja, jadi tuan tidak perlu mengkhawatirkan nya" kata dokter itu dan segera pergi.

Namja tadi terkejut mendengar hal itu, ternyata orang yang dia tabrak sedang hamil. "Untung bayinya baik-baik saja" batin namja itu. Dia pun segera masuk kedalam, berniat untuk menjenguk dan meminta maaf pada Luhan, sebelum dia pulang.

Cklekkk...

Namja itu kini sudah berada di samping Luhan.

"Ternyata dia cantik  juga" gumamnya.

Luhan memang terlihat sangat cantik jika sedang tertidur seperti ini. Tanpa sadar namja itu menyentuh wajah luhan, namun tiba-tiba saja Luhan terbangun.

"Eunghhh..." Luhan berusaha mengerjapkan matanya.

"Ehhh kau sudah bangun" ucap namja itu.

Luhan pun terkejut dan sontak saja dia bangkit dari tidurnya.

"Arghhhh..." tiba-tiba Luhan mengerang sambil memegangi kepalanya. Namja berjas hitam itu pun panik melihat Luhan yang kesakitan.

"Heyy kau kenapa?" tanya namja itu pada Luhan. Luhan masih saja mengerang kesakitan. Tanpa pikir panjang namja itu pun segera menekan tombol panggilan darurat.

"Bersabarlah"

Cklekkk...

Dokter pun datang diikuti oleh seorang suster di belakangnya.

"Ada yang terjadi" tanya dokter.

"Saya tidak tau dokter, tiba-tiba saja dia mengerang kesakitan" jawab namja itu.

"Berikan pasien obat penenang"

Suster segera menyuntikkan obat penenang kepada Luhan. Luhan berhenti mengerang dan ia kembali pingsan. Dokter pun segera memeriksa keadaan Luhan.
.
.
.
"Bagaimana dokter, apa yang terjadi padanya" tanya namja berjas hitam saat Luhan sudah selesai diperiksa.

"Mari ikut ke ruangan saya sebentar" ucap dokter. Namja itu mengikuti dokter dari belakang. Sesampainya disana, dokter pun menjelaskan semua yang terjadi.
.
.
.
Namja itu kini sudah keluar dari ruangan dokter. Wajahnya terlihat sangat kusut. Dia masih tak percaya dengan apa yang dokter jelaskan pada nya.

"Benturan yang terjadi di kepala pasien mengakibatkan otak pasien mengalami trauma. Dan pasien nampaknya akan mengalami gangguan pada ingatannya. Atau istilah medisnya bisa dikatakan dia amnesia"

DESTINY [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang