Jangan lupa votmen hehe~
5 tahun setelahnya....
"Woojin oppa! "
Woojin menengok dan mendapati anak kecil berlari kearahnya, woojin tersenyum sambil merentangkan tanganya dan menyambut pelukan hangat dari si anak kecil tersebut
"woojin oppa! Liat liaa mendapat bintang tiga di gambar lia hehe~"
Anak kecil tadi lia adik woojin,dan sekarang lia sudah berusia 10 tahun"Oppa bangga padamu lia,Mari oppa teraktir kau ice cream untuk merayakannya" ucap woojin bersemangat
"Tentu! Liaa ingin ice cream strawberry~"
"Kajja kita berangkat menuju kedai ice cream!" ucap woojin sembari menggandeng lia berjalan menuju kedai ice cream
.
.
.
.
.
.Kedai ice cream....
Woojin dan lia duduk di bangku pojok sambil menunggu pesananya datang lia dan woojin bercanda sambil sesekali woojin mengelitiki lia
Sungguh pemandangan yang membahagiakan bagi orang yang melihatnya
"permisi tuan,Ini pesananya" ucapn sang pelayan membuat woojin dan lia berhenti bermain
"terima kasih" ucap woojin yang di anggukin oleh pelayan tersebut
"cha abiskan ice creamnya lalu kita pulang,Pasti ibu sudah menunggu kita di rumah"
"nee oppaa~"
.
.
.
.
.
."Ibu aku dan lia pulang" ucapny lirih
Tidak, tidak ada yang menjawab atau menyabut kepulanganya lagi, karna sekarang hanya ia dan lia yang tinggal di rumah ini ibunya telah pergi menyusul ayahnya,hari itu tepat dua tahun yang lalu ibu menghebuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya,hari dimana woojin benar-benar kehilangan lagi sosok seseorang yang selalu menghelus kepalanya jika sedih seminggu setelahnya woojin pindah rumah. Woojin rindu ibunya.
Helaan nafas woojin kluarkan, Ia mengajak lia untuk ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan baju biasa dan ya satu lagi sekarang Woojin bekerja di supermarket di malam hari hingga pagi datang karna siangnya dia akan berada di rumah untuk beristirahat dan menjaga lia semasa, seperti sekarang
"Hey lia gimana untuk makan malam nanti kita makan di luar hm? "tanya woojin
Lia yang tafdinya terfokus pada mainanya mengalihkan atensinya pada oppanya
"Yeayy!!! Kita makan di luar" ucapnya bahagia
.
.
.
.
.
.Sekarang woojin dan lia sudah bersiap untuk pergi
"Liaa apa kau sudah siap? "tanya woojin sedikit teriak karna lia berada di lantai dua
"Nee oppaa! Lia sudah siap!" ucap lia setelah berada di samoing woojin
Woojin berdiri dan segerah menggandeng tangan lia berjalan ke halte bis1 jam berlalu sekarang pukul 18.30 berarti woojin menempuh waktu setengah jam untuk ke sini menggunakan bis umum ke tempat di mana stan stan makanan pinggir jalan di buka pada malam hari
Sekarang woojin berada di sebuah stan makanan bersama lia memesan makana dan sambil sesekali lia menanya banyak hal
Setelah makan ia dan lia berkeliling hingga pada pukul 21.00 ia mengajak lia untuk pulang karna sudah malam
Saat woojin dan lia berjalan menuju halte biss untuk pulang ia bertabrakn dengan seseorang hingga woojin terpental dan bokongnya berujung mencium aspal jalanan,Apes sekali dirinya untung lia tidak kenapa-kenapa saat ia melirik lia yang mnantapnya kahwatir
"Hei kalo berlari liaat liat bagaimana jik--" tubuh woojin menegang seketika saat melihat orang yang menabraknya
'Tidak! Jangan sekarang! 'batin woojin
"woo-"
"maaf saya sudah menbrak anda tapi saya harus pergi!" ucap woojin sembari bergegas bangun dan berjalan menjauh sambil menggendong lia,tapi sebelum menjauh woojin sudah di tarik ke dalam dekapan pria yang menabraknya dari belakang
"Aku merindukanmu woojin" sebuah kalimat yang membuat woojin merasa senang dan bahagia,Tapi tidak woojin harus kuat karna dia tidak boleh membuat hidup chan susah dia yakin chan sudah bahagia tanpanya
Ya katakan saja bahwa woojin sangat egois
Woojin menarik nafasnya
"maaf apa anda bisa melepaskan pelukanya? Saya ada urusan penting jadi tolong lepaskan!""Woojin tolong biarkan aku memelukmu sebentar untuk menyalurkan rasa rinduku"
"Tidak! Maaf saya sudah memiliki pasangaann! "
"tidak usah berbohong lagi woojin! Aku tau yuna bukan pacarmu sunguhan tapi di hanya adik tingkatmu Sunguh bodoh aku saat itu mempercayaimu"
"A-apa T-tidakk dia asli pacarku! " elak woojin
"Kau tidak bisa berbohong lagi woojin dia sendiri yang mengakuinya saat kami bertemu di sebuah cafe saat itu aku memergokinya bersama lelaki lain dan aku kira dia slingkuh tapi nyatanya tidak dia menjelaskan semuanya berberapa tahun yang lalu" ucap chan sembsri tersenyum tipis
Woojin terdiam dan sesaat kemudian dia berbicara lirih sambil meneteskan air matanya
"M-maafkan aku c-chan"
"Oppa~ kenapa oppa menangiss eoh?" ucap lia sembari mengusap air mata woojin
Woojin yang menyadari bahwa masih ada liat diantara mereka langsung mebgapus air matanya dan tersenyum
"oppa tida menangis lia, oppa hanya sedang kelilipan" ucap wojin berbohong"araa araa~~ oppa siapa paman ini?" tanya lia sembari menunjuk kearah chan di belakang woojin
"aahh dia teman oppa, apa lia mengantuk? " ucap woojin waktu melihat lia menguap
"nee oppa lia ngantuk"
"baiklah kaja kita pul--Tunggu! Kita belum menyelesaikan urusan kita woojin!" ucap woojin terpotong oleh chan
Woojin menatap chan sebentar dan mengalihkan tatapanya ke lia yg menyeder di pundaknya dan mulai mencari posisi nyaman untuk tidur
"kita bicarakan di rumah ku saja chan, di luar sangat dingin"
"baiklah, kalau begitu ayo naik mobilku" ucap chan langsung menarik tangan woojin menuju mobilnya dan melupakan uruasannya untuk bertemu klien
TBC
HAI APA KABAR?
Apa kalian lupa dengan cerita ini???
Maaf baru update hehe
Sudah 7 bulan aku tidak melanjutkan work ini, masih adakah yang menunggu work ini atau membaca work ini? Jika masih aku mngucapkan terima kasih karna masih membaca ceritakuOh ya work human bear aku unpub karna aku massih pengen memperbarui ceritnya yang menurutku absurd sekalih hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
×ᴅᴀᴅᴅʏ× ❬ω๏๏ᴄʜᴀɴ❭
Fanfiction[COMPLETE] Kim Woojin harus rela menjadi baby sugar demi membiayai kehidupan ibu,adik,dan juga dirinya Sebagai pengganti tulang punggung almarhum ayahnya. WOOCHAN! B×B!