B.D.B 09

4.3K 184 12
                                    

Alexy masih menundukan kepalanya mengikuti tarikan tangan seseorang yang diyakini seorang pria karena terasa begitu kekar. Alexy masih tidak tahu ia akan dibawa kemana oleh pria itu. Dia juga masih terlalu takut untuk mengangkat wajah nya hanya sekedar melihat siapa si pemilik tangan kekar itu. Yang Alexy inginkan hanya pergi dari suara tembakan yang menggelegar ditaman bermain itu.

Alexy di bawa ke toilet oleh pria itu. Bibir Alexy bergetar karena takut. Pria melihat tangan Alexy juga bergetar. Dia pun menarik Alexy, membawanya kedalam dekapan nyamannya.

Alexy hanya diam saja saat pria itu mendekap eratnya dan mengelus punggungnya untuk memberikan kenyamanan untuknya.

"Kita sudah aman." Ucap pria itu. Alexy berani menatap pria yang membawanya, karena pria itu sangat ia kenal.

"Dimitri." Alexy kembali memeluk pria itu yang ternyata adiknya sendiri.

"Bodoh!! Kalau ada suara seperti itu langsung berlari, bukan malah menunduk." Dimitri memarahi Alexy yang hanya berdiam diri saat ada suara tembakan.

"Iya kakak bodoh, diam kamu." Kesal Alexy karena adiknya yang satu ini selalu mengatainya dengan sebutan bodoh.

"Ck!!" Meskipun Dimitri kalau berbicara selalu dengan ketus, tapi Alexy tahu dia sangat menyayangi Alexy. Terbukti dari tangannya yang mengelus punggung Alexy dengan lembut.

"Diluar ada apa?" Tanya Alexy.

"Ada perampokan di taman hiburan." Jawabnya.

"Ditempat ramai?" Alexy tidak percaya dengan orang-orang gila itu yang dengan bodohnya merampok di keramaian.

"Uang bisa membuat siapapun menjadi gila." Jawabnya.

"Ah.. Kau benar." Alexy membenarkan ucapan Dimitri. Terkadang beberapa orang memang melakukan hal apapun demi uang.

"Masih takut?" Tanya Dimitri tentang keadaan Alexy.

Alexy menggelengkan kepalanya karena memang sudah tidak terdengar apapun diluar sana.

"Kau ada keperluan apa disini?" Alexy bertanya keperluan apa Dimitri ada ditaman hiburan.

"Bukan urusan kau." Jawabnya ketus.

"Kau sedang berkencan?" Tebak Alexy.

"Aku bukan kamu yang tinggal kekasihnya saat genting.

"Kai!!" Alexy baru mengingat jika dia datang bersama Kai. Kini Alexy menghawatirkan Kai yang tidak tahu keberadaan nya.

"Kenapa kau bisa terpisah dengan Kai?" Tanya Dimitri tentang keberadaan Kai yang entah kemana.

"Tadi Kai membeli minum, tapi entah kenapa dia tidak datang-datang. Mungkin kedai ramai jadi dia sedikit terlambat." Jawabnya mengira-ngira.

"Kenapa kau menerima perjodohan gila Daddy?" Tanya Dimitri bingung dengan Alexy yang dengan mudahnya menerima Kai. Karena Dimitri tahu jika kakaknya tidak memiliki perasaan apapun terhadap Kai.

Alexy mengangkat bahunya tidak tahu. "Mereka akan bahagia jika aku menerima perjodohan itu. Tapi aku kesal Daddy menyuruhku untuk ikut terjun ke dunia bisnis sampai kau besar. Hai bocah!! Cepat besar, kakakmu tidak sudi berurusan dengan berkas sialan itu." Kesalnya. Dunia bisnis bukanlah kehidupan Alexy, Dia ingin bebas, bukan malah ikut terjun ke dunia yang sama sekali tidak ia suka.

"Nikmati saja." Jawab Dimitri singkat tidak peduli dengan gerutuan kakaknya.

"Bagaimana bisa besar, makan sayur pun tidak suka. Ck!! Badanmu saja yang tinggi, otakmu kosong." Cibir Alexy.

BILLION DOLLAR BABY 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang