10:26 PM
.
.
.
.
.
Pintu yang lumayan besar terbuat dari besi itu bergerak membuat decitan yang bikin ngilu. Terlihat sepasang Laki Laki dan Perempuan berbeda tinggi tubuh itu membuka pintu dan masuk. Laki Laki itu berada di depan sementara Perempuan itu hanya membuntuti Laki Laki itu di belakang.
Terdengar suara riuh cempreng seperti suara Perempuan dan tawa dengan suara berat dan suara benda benda berat. Perempuan itu menegup air liur keras lalu tanpa sadar meremas tas milik Laki Laki yang ada di depannya. Laki Laki itu tak merasakan nya jadi lanjut berjalan dengan santai.
Tiba beberapa detik terlihat ruangan yang lumayan besar dan panjang. Tersusun Sofa berwarna Coklat ada 6 dan meja 2 di susun rapat. Kipas di langit atap dan berbagai makanan tersaji di meja itu.
Terlihat ada 4 orang. 3 laki laki dan 1 perempuan tengah bercanda gurau terkecuali Laki laki yang duduk di Sofa sendirian hanya memainkan Rubik itu tanpa terganggu sama sekali dengan suara riuh temannya.
.
.
.
.
"Ada ban di belah tempayan
Ada bang Rian yang paling tampan"Seru Laki Laki yang barusan masuk dan bergabung dengan wajah ceria tak lupa senyuman lebar nya terlihat.Ketiga orang itu menoleh lalu mendengus kesal bersamaan. Seorang Gadis dengan Cepol rapih berpakaian Piyama itu mendekap kedua tangannya di Dada lalu berdecih pelan.
"Juan. Balesin pantun anak tempayan ini,"Sahut gadis itu cuek.
Rian memelas"Teh Indri mah gitu. Namaku kan Rian Mahendra Kustiawan bukan anak tempayan,"balas Rian dengan raut wajah menjijikan.
"Dan Indri Selfia Dwiwulan tak suka dengan pantun busuk Rian Mahendra Kustiawan,"Balas Indri tak mau kalah.
Tiba tiba seorang Laki laki berpakaian seragam sekolah ikut nyahut"Eh eh Bang Juan Wiganata Expart dong yang paling Qayah,"Nimbrung Juan dengan gaya bicara lebay.
"Udah udah intinya yang paling tampan dan Qayah itu cuman Gue Revan ferdian seorang,"Sela Revan mengakhiri pertikaian tak faedah ini.
Mereka bertiga berdecih"Sok ngarep Lo!,"Ucap mereka bertiga bersamaan.
Gadis berambut hitam legam dengan panjang se pinggang itu tertawa pelan melihat kelucuan teman laki laki itu. Mereka berempat sontak menoleh ke arah Gadis itu termasuk Laki Laki yang sedang memainkan rubik itu terhenti akibat terdengar tawa merdu milik Gadis itu. Melihat hal itu Ia merasa kikuk lalu bersembunyi di balik punggung Rian.
"Siapa yang Lo bawa An?,"Tanya Indri.
"Pacar Lo lagi?,"Tanya Juan.
Revan mendelik kecil"Lo tuh ya ngga kapok kapok banget sih. Mending perbaiki dulu amal Lo,"Cibir Revan.
Rian mendelik kecil"Nama Gue Rian Teh bukan An. Ortu Gue udah susah susah payah nyari nama sebagus dan seindah ini malah di penggal,"Cibir Rian tak perduli perkataan Revan dan Juan.
Indri berdecih pelan"Nama pasaran aja. Banyak kok di luar sana yang namanya Rian bukan cuman Lo doang,"
"Tapi yang ini beda. Di luar sana mungkin banyak nama Gue yang laku di pasar tapi kualitas Gen terbaik itu cuman 1 dari 1 juta ribuan orang di luar sana. Dan itu hanya milik Rian Mahendra Kustiawan seorang,"Cerocos Rian dengan senyum sombong. Revan dan Juan yang mendengar itu mengumpat dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN [4]
Aksiif you are trapped in a world full of fog but you don't know where to go home what should you do? ~♡~♡~ Start 28 Feb 2020✅✅