"Yon, kalo lagi ujan gini, Ta malah keinget pas awal kita ketemu" Kini, Greta dan Rion masih menunggu hujan mereda. Mereka berdiam diri diperpustakaan. Mereka mulai menerawang, mengingat masa kecil mereka, mengingat awal perjumpaan mereka yang membuat mereka bisa bersama hingga saat ini.
9 years ago...
"Adek, main nya jangan jauh jauh ya, mendung nih" pesan Dea pada Rion, putra nya yang kini berusia 8 tahun.
"Iya bunda" Rion berlari keluar dari rumah. Ia melangkahkan kaki kecilnya menuju kolam ikan yang ada di komplek perumahannya.
Mata coklat nya menyipit kala ia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Disana, di taman dekat kolam ikan, ia melihat seorang anak perempuan bermain ayunan. Rambut coklat panjangnya menari nari, mengikuti irama angin.
Rion, mulai mendekati anak perempuan itu. Ia sangat terpesona melihat seorang gadis berkulit putih, bulu mata lentik, serta hidung mancung nan mungilnya.
Rion terus menerus menatap gadis kecil disampingnya ini. Tapi tampaknya, sang gadis masih belum menyadari keberadaan Rion.
"Hai" sapa Rion sambil memegang bahu mungil gadis itu. Gadis itu terlihat sangat terkejut. Padahal, Rion tak bermaksud untuk mengagetkan gadis tersebut.
"Maaf, aku bikin kamu kaget. Nama kamu siapa?"
"Greta"
"Hai Greta, kenalin, aku Rion" Rion mengulurkan tangan kanannya, dan disambut baik oleh Greta.
"Hai Rion" Greta tersenyum manis.
"Rumah kamu dimana?" tanya Rion.
"Rumah Ta disana" Greta menunjuk salah satu rumah.
"Wah, kita tetanggaan dong. Tapi kok aku baru liat kamu ya"
"Iya, Ta baru pindah kemarin" Rion mengangguk anggukkan kepalanya.
Rion menduduki ayunan disebelah kanan Greta. Ia mulai nyaman mengobrol dengan gadis ini.
"Em, kamu kenapa sendirian aja disini?" tanya Rion penasaran.
"Ta ga punya teman" Greta menundukkan kepalanya. Rambut panjangnya menutupi wajah cantiknya.
"Kenapa nunduk? Jangan nunduk dong tuan puteri, nanti mahkota nya jatuh" Rion menyentuh dagu Greta dengan lembut, kemudian menengadahkan kepala gadis itu perlahan.
Dilihatnya wajah Greta yang memerah, menandakan bahwa ia akan menangis. Rion merasakan jarinya yang berada didagu Greta basah.
"Hei, kamu kok nangis?"
"Ta ga punya teman dari dulu. Mama selalu ngelarang Ta keluar rumah. Ta sedih, Ta penyakitan" Greta terisak pelan.
Rion memeluk tubuh mungil Greta, seakan ia merasakan apa yang dirasakan gadis disebelahnya ini.
"Hei, kalian masih kecil udah peluk pelukan" Suara seseorang membuat Rion dan Greta melepaskan pelukan mereka. Rion menatap kesal pada sang pelaku yang tak lain adalah kakaknya, Evelyn.
"Hayoh, kalian abis ngapain? Peluk pelukkan di taman, mana sepi lagi. Masih bocah ga boleh pelukan, nanti gua bilangin ayah sama bunda lo Yon"
"Apaan sih kak, orang Rion cuma nenangin dia doang kok, dia sedih makanya Rion peluk." jawab Rion.
Evelyn mengalihkan tatapannya pada gadis mungil disamping adiknya.
"Hai, namamu siapa?" Evelyn mendekat learah Greta. Greta tak menjawab pertanyaan Evelyn. Ia malah menundukkan kepalanya, takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGRETARION (Selesai)
Teen FictionSpin-Off Bad Couple Completed Tentang Arion bersama Greta nya . . Jaminan 1000milyar% tidak ada orang ketiga. . . Cerita 100% hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian, itu tidak disengaja. Jangan lupa follow profi...