Sebuah Pertanda

27 9 4
                                    

"Sebenernya gue itu gak suka sama Kala! Tapi gue bingung aja sama dia tadi Ra". Ujar Raina

"Bingung? Maksut lo apa ra? ". Jawab Fana.

"Kala itu sebenarnya gimana sih Fan sama gue? Dia kadang bentak gue, nyuruh nyuruh gue seenaknya tapi..."

"Lanjutin dulu Ra". Ujar Fana yang nampak serius memperhatikan pembicaraan Raina.

"Tapi dia tadi kayak ngelindungin gue. Ya bukan ngelindungin sih fan, tapi waktu tadi gue duduk sendirian ada cowok namanya Farel coba buat deketin gue, ngasih gue minum terus Kala gaterima gitu dia deketin gue". Ujarnya sambil tertawa kecil.

"Ra lo jatuh cinta?! ". Fana langsung menyahut pembicraan Raina.

"Gue gatau! Tadi juga gue kesel sama dia gue disuruh pulang jalan kaki, gue kehujanan sampe menggigil terus dia nyusulin gue, minjemi gue jaket ini". Ucap Raina sambil memperlihatkan jaket abu abu yang ada di tangannya.

"Lo bener jatuh cinta ini Ra! Gue seneng lo bisa suka sama orang! Pokoknya gue bakalan dukung lo kalo lo mau sama Kala. Apalagi lo bisa ngrubah sikapnya jadi lebih baik lagi Ra ". Ujarnya

"Fana! Apaan sih lo! Gue gasuka sama Kala! ". Jawab Raina sambil memberi tatapan sadisnya.

"Atiati kemakan omongan sendiri ini mah". Ucap Raina dalam batin.

************

Pagi itu, tubuh Raina terlihat lemas, Mukanya pucat dan badannya panas. Terpaksa ia masuk hari ini demi Kala Semesta. Kalau dia tidak berangkat, pasti akan kena hukuman lagi.

Jam pertama Raina masih mengikuti pelajaran. Tapi setelahnya ia merasa sangat pusing. Lalu Fana mengantarkannya ke ruang UKS sekolah.

Seharian penuh ia hanya terbaring disana. Sepulang sekolah pun ia harus dijemput Fana karna memang kondisinya yang sedang tidak stabil.

"Ra lo gue anterin pulang ya? ". Ucap Fana.

"Gausah Fann. Gue ada janji sama Kala". Ujar Fana dengan nada lirih

"Nanti biar Benua yang bilang ke Kala kalo lo lagi sakit gini Ra". Fana kembali membujuk Raina.

"Udah ayo Ra kita pulang sekarang". Ucap Fana sembari berjalan pelan bersama Raina.

"Raina pulang bareng gue". Ucap seseorang yang tengah berada di depan Fana dan Raina.

Tidak lain lagi, pasti itu Kala Semesta. Seperti biasa, Raina harus menuruti apapun yang dia ucapkan selagi tidak menyimpang dan kurang ajar.

"Kal, Raina lagi sakit. Tolong jagain dia". Ucap Fana

"Lo tenang aja, Raina gue anterin pulang nanti". Jawab Kala.

Setelah berbincang sedikit kata, Fana segera pergi dari tempat itu. Meninggalkan Kala dan Raina yang hanya berdua.

"Kal hari ini mau kemana? ". Raina memulai pembicaraan.

"Habis ini ke warung sebentar terus gue anterin lo pulang". Jawab Kala.

"Yakin cuma gitu? Gaada acara gue jadi pesuruh? Apa lo bentak bentak gue? ". Ucapnya sok polos.

"Lo brisik! ". Ujar Kala.

"Lo ke parkiran dulu, gue mau ke kamar mandi sebentar. Tunggu disana jangan kemana mana". Ujar Kala menyambung pembicaraan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kala & RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang