Sulit menggapai memilikinya, aku bisa apa selain aku harus berjuang namun sulit menggapai yang terlalu tinggi. berawal kehadiran dia yang berhasil mencuri hati milikku, tapi takdir berkata aku dan dia tak bisa bersamanya, sebab aku dan dia memiliki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan coment yaa :)
*
*
*
Gadis itu sedang menyeduh susu jahe hangat yang sudah buat sejam yang lalu, mata memiliki bulu mata yang lentik nan pesona itu sedang memandang hujan di jendela.
Tampaknya, gadis itu sibuk memikirkan sesuatu,mengingat dirinya jauh dari keluarga.lalu ia kembali menyesap susu jahe hangat, ada rasa keinginan kembali ke tempat keluarga,namun ia ingat bahwa mendapat tugas di seoul selama 1 tahun lebih.
Lagi-lagi gadis itu menghela nafas sejenak sambil memejam mata sebentar, tiba-tiba sebuah ponsel miliknya bergetar, ada sebuah pesan dari teman rekannya. Lalu ia meraih ponsel di meja.
"Tolong bukain pintu, aku sudah menekan bel berulang kali, kau tidak buka pintu sama sekali. Apa kau sedang keluar?"
Pantas saja sejak tadi gadis itu dengar suara bel, lalu ia balas pesan teman rekannya untuk menunggu ia buka pintu.
"Tunggu."
Gadis itu bergegas lari kecil menuju pintu depan, setelah buka pintu, di sana ada dua teman rekannya yaitu Joo Hae Rin dan Lee In Yun.mereka berdua tersenyum pada gadis itu, lalu tak lama gadis itu terkekeh pelan.
Ia mempersilahkan kedua teman rekannya masuk ke dalam apartement miliknya. Mereka berdua duduk sampingan sementara gadis itu duduk di hadapan mereka berdua.
"Kau tidak sibuk kan?" tanya In Yun melihat sekitar apartement gadis itu, namun nihil apartement gadis itu tampak bersih.Ya,gadis itu memang sedang senggang tidak ada kerjaan, lalu ia menggeleng pelan sambil senyum tipis.
"Tunggu sebentar,aku ke dapur dulu."ujarnya beranjak dari sofa menuju kedapur.
Tidak butuh waktu yang lama.gadis itu membawa nampan berisi minuman teh hangat dan beberapa cemilan,ia meletakkan minuman dan cemilan di meja.
Hae Rin ambil teh hangat lalu menyesap teh hangat,karena tubuhnya sudah kedinginan,sebab diluar sedang hujan. In Yun mengambil sesuatu di dalam tas dan benar saja, In Yun memberi sebuah undangan untuk gadis itu.
Sontak matanya terbelalak kaget melihat undangan yang diberi In Yun. Disana ada nama In Yun dan calon suaminya.
Min Yoon Gi & Lee In Yun
Jujur, gadis itu tidak percaya bahwa In Yun akan menikah lebih dulu. Tidak menyangka tuhan telah menyiapkan takdir untuk In Yun.
"Ini serius?" ujar gadis itu tidak percaya sambil menatap In Yun, In Yun hanya tertawa pelan.
"Hei, matamu biasa saja dong, jangan membuatku ngeri lihat kau seperti itu."
"Yun!"
"Ha ha oke, jadi aku sudah dilamar sama dia sejak dua bulan yang lalu.jujur,aku sempat terkejut dia menyatakan perasaan padaku dan dia bilang kalau dia ingin lebih serius sama aku. Aku merasa terharu sama dia," katanya mengingat saat calon suami mengungkap perasaan pada In Yun, justru gadis itu senang. Tidak disangka In Yun lebih dulu menikah.
