MALAM itu, Jung Hoseok harus menerima kenyataan bahwa dirinya akan pulang larut malam. Salahkan Park Jimin yang dengan seenak jidatnya meminta tolong kepada Hoseok untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Padahal, Hoseok adalah seniornya. Untung saja Jimin teman dekat sekaligus adik kesayangannya. Jika bukan, mungkin tubuh atletis namun sedikit pendek itu sudah terbaring tak berdaya di tanah.
Pria bermarga Jung itu masih sibuk sendirian di perpustakaan kampus. Hanya ada dirinya dan penjaga saja di ruangan. Di luar pun masih ada beberapa mahasiswa yang mengikuti kelas malam.
Sejujurnya, tubuh Hoseok sedari tadi bergetar tak karuan. Bulu kuduknya berdiri, karena sebenarnya Hoseok adalah seorang penakut tingkat dewa. Dikageti sedikit saja langsung teriak. Apalagi jika ditakuti dengan makhluk tak kasat mata.
"Belum selesai juga? Perpustakaan sudah mau tutup. Saya tidak mau besok satu kampus heboh karena penemuan sesosok mayat di perpustakaan," ucap sarkas si penjaga. Hoseok menatapnya aneh, namun ia tetap melanjutkan pekerjaannya. "Sebentar lagi selesai," jawab Hoseok.
Penjaga perpustakaan yang diketahui bernama Lee Seungho, hanya bisa menghela nafas malas. "Daritadi kau bilang 'sebentar lagi selesai ' tapi mana buk─"
"SELESAI!!" sorak Hoseok kegirangan. Ia bergegas merapihkan barang-barangnya dan mengembalikan buku pinjamannya ke rak. Tuan Lee terkejut mendengar suara teriakan Hoseok yang tentunya bergema. Hoseok berlari menuju pintu keluar sambil tertawa. "Aku pergi dulu Tuan Lee! Terima kasih telah memperbolehkan aku berlama-lama di dalam, hahahahaha."
"Astaga, anak muda zaman sekarang. Ya, sama-sama!"
🏯🏯🏯
Jalanan mulai sepi, tinggal beberapa mobil saja yang melintas. Termasuk mobil yang dikendarai Hoseok. Bersama mobil kebanggaan dirinya karena di beli dengan uangnya sendiri, ia membelah awan malam nan gelap dengan modal nekat. Waktu pun sudah menunjukkan pukul Sebelas lewat Lima belas menit. Kurang lebih Empat puluh lima menit lagi menuju jam Dua belas malam.
Sebenarnya, bisa saja Hoseok menginap di rumah Kim Namjoon. Namun ia takut akan merepoti si Kim Genius itu. Sekaligus ia akan dimarahi Ibunya karena tidak memberitahu keberadaannya. Ponsel Hoseok low-bat, sehingga tidak bisa menghubunginya Ibunya untuk meminta izin. Untung saja sekarang ponselnya sedang dicharger di mobil.
Hoseok meraih ponselnya, dan mengirimkan sebuah pesan kepada sang Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Source of the Moon
Fiksi Penggemar[BTS ONESHOT COLLECTION] ; ㅤㅤㅤsekumpulan ide - ide ㅤㅤㅤ abstrak nan singkat ㅤㅤㅤ yang pernah muncul ㅤㅤㅤ dalam benak. © EUPHERSONA - 2O19