Hargai karya orang ya, setidaknya vote aja udah sangat berharga!♡
Happy reading♥~♥~
Ketiganya saling diam dan enggan saling tatap, terutama Alova yang memilih diam memainkan game cacing yang cukup viral.
Bersikap baik-baik saja ternyata tidak semudah yang dibayangkan Alova. Dibalik sikap santainya, Alova merasa sangat gugup.
"Bisu lo?" Tanya Gevan kepada Saga dengan sangat sinis.
Saga yang semula memejamkan mata, perlahan terbuka. Melihat Gevan yang langsung terbawa suasana dan tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi membuat Saga tersenyum sekilas.
"Lo salah paham."
"Terus aja bilang gue salah paham."
"Ya emang lo salah paham."
"Ya emang betul kan, itu cewek nggak tahu diri."
"Cukup hina gue, jangan dia!"
"Kenapa?"
"Terserah!" Saga memilih untuk berlalu meninggalkan Alova yang sudah meneteskan air matanya.
Gevan mengacak-acak rambutnya kasar, hasratnya untuk melenyapkan Saga semakin tinggi. Cukup Aksa yang membuat Alova tersakiti hingga menjadi gadis yang pendiam.
Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa selalu adiknya yang tersakiti. Pikiran itu terus saja berkecamuk, bahkan Gevan rela menukar kebahagiannya dengan Alova.
"Alova mau pulang."
Gevan menuntun Alova menuju mobil, tubuh Alova yang gemetar membuat Gevan sedikit takut. Bahwa nantinya adiknya itu akan drop. Karena Alova adalah tipe gadis yang jika dilanda masalah, dihadapinya dengan sangat serius.
Di dalam mobil, Alova memandangi langit yang tampak mendung. Matanya berkaca-kaca dan sedetik kemudian air mata itu lolos mengalir di pipinya. Lagi.
"Kenapa Alova selalu diginiin?" Tanyanya lirih, yang masih bisa didengar oleh Gevan. Cowok itu sempat melirik, dan benar tebakannya bahwa adik kesayangannya itu menangis.
"Mungkin Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk lo." Gevan spontan tersenyum aneh, ia merasa geli mengatakan kalimat yang baru saja diucapkannya. Aneh saja tiba-tiba menjadi bijak seperti ini.
"Alova harus patah hati dulu untuk yang kedua kalinya?"
Gevan menggaruk tengkuknya, jujur dia tidak bakat untuk memberikan kata-kata yang mampu membuat hati Alova membaik.
Alova berdecak singkat, sebelum menghapus air matanya. Ditoelnya lengan Gevan hingga membuat cowok itu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.
"Seblak." Ucap Alova singkat.
"Nggak, lo nggak boleh makan begituan."
"Satu kali aja, biar pernah coba."
"Yang lain."
"Maunya seblak ih!"
"Mau diomelin bunda?" Alova manyun seketika lalu memukul lengan Gevan dengan sekali hentakan dan mampu membuat Gevan mengaduh kesakitan.
'Mampus' Batin Alova.
~♥~
Alova menghentikan omelannya setelah turun dari mobil, bibirnya terus saja manyun. Gevan menggelengkan kepalanya takjub, mood adiknya itu cepat sekali berubah-ubah. Baru saja sedih karena masalahnya dengan Saga, sekarang berubah menjadi singa betina yang ngidam minta dibelikan seblak.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is a Cute Girl
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Aksa dan Alova, remaja SMA yang di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Awalnya semua berjalan dengan baik, tetapi ketika masa lalu Aksa kembali. Runtuh sudah kapal mereka berdua, hingga terombang-ambing di tengah lautan. Ba...