Hari ini adalah hari libur dan saatnya Fiya untuk bermalas-malasan. Jangankan pergi jogging, mandi saja ia rasanya super malas. Kalo kata Fiya hari libur adalah rebahan time.
Semua orang Fiya rasa menyukai hari libur untuk bermalas-malasan. Mungkin akan lebih baik jika dia menonton Drakor saja, ya pilihan yang tepat.
Akhirnya ia memilih menonton Drakor Walcome to Waikiki di laptopnya sambil rebahan+ngemil. Pilihan yang sangat tepat bagi seorang Fiya.
Setelah menghabiskan waktu 3 jam lebih untuk menonton drakor, karena ia maraton 3 episode sekaligus. Ia berinisiatif membeli es krim favoritnya di supermarket terdekat sambil jalan-jalan mengelilingi rumah-rumah tetangga.
Oh ya dia tinggal di komplek, meskipun namanya komplek rumahnya tidak terlalu mewah bisa di bilang sederhana.
Fiya pun mengambil uang dan memakai hoodie nya, setelah itu ia pun langsung pamit pada sang Mama untuk pergi ke supermarket sebentar.
"Ma, Fiya pergi ke supermarket dulu." pamitnya
"Iya." jawab singkat sang Mama, memang selalu Mamanya itu menjawab singkat kalau sudah sibuk dengan dapur.
****
Setelah sampai di supermarket Fiya pun mengambil es krim favorit nya sebanyak 5 buah, karena untuk stok kalau dia lagi badmood. Kemudian dia menuju ke rak aneka snack dan coklat untuk mengambil yang ia suka.
Setelah semua nya penuh di keranjang belanjaan, Fiya pun menuju kasir untuk membayar belanjaannya dan langsung pulang.
Namun tanpa sengaja ia menubruk punggung gadis kecil di depannya yang berhenti mendadak di tengah pintu keluar, alhasil gadis kecil itu terjerembab dan menangis karena lututnya terluka. Fiya sangat panik mendengar suara tangisan itu semakin kuat hingga seorang laki-laki tinggi menghampiri mereka dan membawa gadis kecil itu ke dalam pelukannya untuk di tenangkan.
Fiya kaget bukan kepalang, ternyata laki-laki itu adalah Ghani. Dengan mata menajam Ghani terus melihatnya tanpa berkedip lantas Fiya pun memberi tahu bahwa dia tidak sengaja menabrak.
"Eh maaf Ghani aku ga sengaja, lagian adik kecil ini tiba-tiba berhenti di depan pintu jadinya ke tabrak deh."
"Makanya kalo jalan pakek mata sama kaki." tegasnya
"Iya-iya maaf. Adik kecil kamu gapapa kan? Maafin ya kakak ga sengaja." sambil terus memperhatikan lutut gadis kecil yang terluka itu dengan iba.
"Lo harus tanggung jawab!"
"Iya aku tanggung jawab kok, yaudah ayok bawak ke rumah aku aja sekarang lagian aku ada p3k di rumah."
"Btw ini siapa nya kamu Ghani?". Tanyanya dengan canggung
"Adik."
"Ooh, hai cantik nama kamu siapa?." Ghani hanya jengah melihatnya.
"Tania kak."
"Nama yang cantik seperti orangnya." Tania pun salah tingkah karena ucapan Fiya barusan.
Akhirnya mereka pun sama-sama menuju rumah Fiya untuk mengobati lutut Tania. Di perjalanan mata Fiya tak berhenti mencuri pandang pada Ghani dalam hatinya ia pun berkata ya Allah apa ini gambaran aku setelah nikah dengan Ghani nanti. *sumpah ya halu bgt kamu fiya*
Yang di lihatin pun akhirnya merasa risih.
"Ngapain liat-liat?". Nadanya dengan sedikit bentakan.
"Ga ngapa-ngapain sih, lagian aku punya mata yang bebas untuk liat apa aja."
"Gue ga suka di liatin sama orang kayak lo." hardiknya, tapi Fiya merasa senang karena Ghani berbicara dengannya tidak menggunakan bahasa baku lagi ya meskipun masih terkesan cuek dan agak pedas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlGHANIYA [ON GOING]
Fiksi Remaja[FOLLOW, BACA, VOTE DAN KOMEN YA GUYS JIKA KALIAN SUKA. DILARANG PLAGIAT!!!!] Kisah ini bukan tentang badboy ataupun badgirl, melainkan tentang Ghani si cowok biasa saja yang di sukai oleh gadis bernama Fiya si bar-bar dan tidak pantang menyerah unt...