Pengantar : Saat Itu

104 12 6
                                    

Hujan sangat deras sekali, badai hujan berbunyi sangat keras dan tidak ada orang yang bisa mendengarkan apapun kecuali suara hujan yang menghantam tanah. Di lantai paling atas dari 8 lantai apartemen, disana ada sebuah ruangan sangat gelap, yang sepertinya berusaha sangat keras untuk bersembunyi dari orang lain. Di dalam kegelapan itu, ada 2 sosok orang yang saling berpelukan begitu erat dan ketakutan di sofa. Mereka benar benar basah dan mereka saling mencintai

"ini akan baik-baik saja, ra. Ini akan baik-baik saja"

Orang yang memeluk Zara juga ikut menangis terisak sambil mencoba menghibur Zara di lengannya.
"tolong, jangan tinggalkan aku... (terisak) kita akan bersama selamanya, Angga

Zara memeluk Angga seerat mungkin

Ini adalah kisah cinta yang tidak bisa diterima oleh kedua orang tua mereka. Mereka bertengkar dan berdebat tentang hal ini dengan keluarga mereka. Situasi semakin memburuk, karena kedua keluarga mulai mengunci mereka dan menjauhkan mereka satu sama lain. Tapi mereka bertemu satu sama lain. Angga dengan lembut nya ia menyentuh pipi Zara yang memar. Angga tidak tahan melihat Zara seperti ini, hatinya terasa begitu sakit. Zara seharusnya bukan orang yang di hukum seperti ini oleh keluarga sendiri.

"aku minta maaf, ra." ujar angga

Angga berbisik ke telinga Zara, dan mencium kepala Zara yang basah dengan rasa sayang yang dia miliki.

"aku mencintaimu, ra. Tolong ingat ini, bahwa aku sangat mencintaimu"

Zara seketika menatap angga dan menangis lebih keras

"jangan katakan sesuatu seperti ini, jangan bilang kamu akan meninggalkan ku"

Zara meremas baju Angga sangat kuat dengan tangannya yang bergetar

"aku akan bersamamu selamanya, kita akan bersama selamanya"

Badai hujan diluar berbunyi sangat keras, tetapi mereka tidak bisa menarik perhatian kedua pemuda itu sama lain.

GEDEBUK!!

Pintu terbuka dan seseorang berteriak dengan kemarahan yang luar biasa.

"singgirkan tanganmu dari anakku! Kau anak bajingan, aku seharusnya tidak membiarkan peduli pada nya. Zara,, ikut aku" - ujar Ayah Zara

Seseorang pria separuh baya masuk keruangan tersebut dan menarik lengan putri nya sendiri, tetapi Zara menolak nya.

"tidak ayah,, aku mencintai Angga. Tolong ayah,, tolong biarkan kami melakukan apa yang ingin kita lakukan,, tolong,,,"

Zara memeluk Angga dan terus menangis

"apa kamu memilih dia daripada aku? Bagaimana bisa kamu menjadi seperti ini?"

Ayah Zara sangat marah dan dia mencoba untuk menampar Zara, tetapi Angga bergerak cepat menahan tamparan itu untuk Zara.

"tolong jangan pukul dia, ini bukan salahnya. Ini sepenuhnya salah ku, aku benar-benar minta maaf"

Angga memeluk Zara dengan erat dia mencoba *Wai* kepada Ayah Zara sambil menangis

(noted: *WAI* adalah cara untuk menghormati dengan meletakkan kedua tangan di depan wajah kamu dan menunduk)

"aku mencintainya, kami saling mencintai"

"kau, anak bajingan. Berani nya kau" - ujar ayah Zara

Ayah Zara bahkan lebih marah dan meraih sesuatu untuk di pukul dan mencoba untuk memukuli Angga secara brutal

"Ayah!!! Berhenti!!!!"

KETIKA CINTA DATANG KEMBALI  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang