Layla pov
Aku merenggangkan tubuhku guna melemaskan sendi-sendi yang kaku pada tubuhku disaat jam tepat menunjuk pukul 04:00 yang menandakan bahwa jam kerjaku hari ini telah usai, pekerjaan hari ini sungguh melelahkan.
Ah perkenalkan namaku Layla miska fandrick keluargaku memanggilku layla, aku merupakan anak kedua dari pasangan Nick mack fandrick dan Miska frank fandrick. Yah ayahku sangat mencintai ibuku sehingga menyisipkan nama ibuku pada namaku, ayah berharap aku akan sebaik dan setangguh ibuku.
Aku berjalan menyusuri lorong RS tempat aku bekerja,
"Selamat sore dokter Layla!" sapa salah satu dokter residen yang berada dibawah bimbinganku dengan senyum cerahnya.
"iya" jawabku seadanya sambil berlalu dari hadapan dokter muda tersebut.Itu benar, aku merupakan dokter senior yang bekerja di RS citra medika ini. Tepatnya aku merupakan dokter spesialis jantung Layla miska fandrick, Sp. JP, tahun ini umurku menginjak usia 29 tahun dan masih sendiri. Terlalu sibuk dengan karir membuatku belum memiliki tambatan hati, entah sibuk atau belum ada yang cocok didukung sikapku yang menurut teman-teman seprofesiku bahwa aku sangat cuek akan sekitar dan terlalu dingin juga mungkin yang menjadi penyebab lelaki berpikir untuk mendekatiku. Entahlah aku tak terlalu memikirkannya, jodoh akan datang diwaktu yang tepat menurutku.
"Bip" Terdengar bunyi dari mobilku saat aku menekan tombol pada kunci mobil tepat saat aku sampai didekat mobilku. Aku meletakan tasku pada kursi penumpang dan masuk kemudian melaju mengendarai ferrari laferrari hitamku yang merupakan hadiah ulang tahunku dari ayahku tahun lalu.
Yah itu memang hadiah yang terkesan mahal, tapi tentu saja menurut ayahku itu tidak seberapa jika untuk putri tercintanya. Keluargaku memang cukup kaya, ayah merupakan anak dari pengusaha sukses Adam dimas fandrick yang merupakan pendiri Fandrick Corp perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi dan perhotelan yang kemudian diwariskan pada ayahku. Dibawah kepemimpinan ayah ku Fandrick corp semakin berkembang kebidang lain seperti pertambangan dan makanan yang sangat menguntungkan, walau pun tetap induk dari fandrick corp adalah dibidang konstruksi dan perhotelan.Padatnya penduduk kota jakarta menyebabkan macet terjadi saat jam pulang berlangsung, hari yang melelahkan ditambah jalanan yang macet membuat tubuhku semakin lelah. Aku benci menyetir, inginku segera pulang kemudian mandi menyegarkan tubuh ini lalu beristirahat. Aku biasanya diantar jemput oleh abangku kenandra kei fandrick yang biasa ku panggil abang kei, tapi karna hari ini aku ada oprasi mendadak jam 5 pagi tadi jadi aku harus ke RS mengendarai ferari hitamku ini sendiri karna abangku masih bergelung dengan mimpinya. Aku memang sedikit manja jika pada abangku satu-satunya itu.
Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya aku sampai dirumah ketika jarum jam menunjukan pukul 04:56 karna macet. Perjalanan yg biasanya hanya membutuhkan waktu 25 menit menggunakan mobil jika jalanan senggang, berubah menjadi hampir 1 jam karna macet. Saat aku memasuki rumah aku disambut ibuku yang berjalan dari arah dapur menghampiriku dengan senyumannya yang meneduhkan, akupun mencium tangan ibuku kemudian pamit kekamarku untuk menyegarkan tubuhku.Hari yang melelahkan.
Setelah membersihkan diri dan sedikit beristirahat, aku pun menuju ruang makan tempat keluargaku telah berkumpul untuk makan malam hari ini.
"gimana dek hari ini kerjaanmu?" tanya abang kei saat aku telah duduk dihadapannya.
"biasa aja, hanya yah sedikit melelahkan ditambah jalanan yang macet" jawabku.
"maaf yah dek aku gak antar jemput kamu hari ini, besok seperti biasa abang akan antar jemput lagi kamu. Berangkatnya dijam biasa kan?" sesalnya karna
"Iyah bang"
"ya sudah, ayo kita mulai makan malamnya " seru ayah memulai makan malam ini.Setelah makan malam usai kami berkumpul diruang keluarga yang merupakan rutinitas kami, untuk berbincang-bincang mengenai keseharian kami saat diluar rumah seharian. Aku hanya menyimak pembicaraan ayah dan abang sambil memakan cemilan dan menonton tv yang menayangkan berita tentang pergerakan saham-saham perusahan besar dinegara ini, aku cukup terkejut ketika berita tersebut menampilkan penurunan harga saham perusahaan kami yg cukup drastis. Aku menatap ekspresi kedua orang tuaku yg cukup murung hari ini ditambah abang kei tiba-tiba menghela nafas dan langsung menjelaskan alasan dari penurunan nilai saham tersebut. Ternyata kondisi manajemen perusahan ayah saat ini sedang menghawatirkan karna ternyata ada pegawai yang menggelapkan dana yang cukup besar pada proyek pembangunan hotel yang baru berjalan 45 %, akibatnya perusahan sedang berusaha mendapatkan dana untuk menyelesaikan proyek tersebut agar dapat selesai 4 bulan kemudian sesuai dengan target.
"Tenang saja, kita akan menghadapi ini. Mudah-mudahan masalah ini cepat terselesaikan, jangan kawatir ayah akan berusaha mengembalikan perusahaan kita kekeadaan semula" ayah mengelus kepalaku dan menenangkanku dengan kata-katanya.
"sudah malam, sebaiknya kita semua tidur" titah ayah sambil merangkul ibu untuk berjalan kekamar dan beristirahat.------------------------------------------------------
Mohon dukungannya 😊 mudah-mudahan pada suka, maaf kalau banyak typo..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Family
General Fiction"aku akan menikahi layla" aku terkesiap mendengar ucapan lelaki yang sudah kuanggap kakakku sendiri itu. "apa maksudmu al?" sahut ayah dengan raut kaget yang sangat jelas. "ayah tidak mau menerima bantuanku pada perusahaan jadi kupikir ini cara yang...