Part 46

443 23 0
                                    

Semua orang sedang menunggu Alesha, sedangkan Azka didalam Ruangan menemani istrinya, awalnya Dokter melarangnya tapi berkat Om dan Silvia yang meminta izin langsung Azka diperbolehkan untuk menemani Alesha.

"Owek...owek...owek...," suara tangis bayi itu terdengar jelas disudut ruangan, Tiga orang bayi menangis bersamaan yang artinya operasi berjalan dengan lancar, tidak lama seluruh tim Dokter keluar dengan membawa tiga bayi laki-laki dan disusul Alesha yang sedang berbaring tidak sadarkan diri.

"Nyonya Alesha akan dipindahkan di Ruang rawat inap dan bayinya akan dipisahkan untuk sementara waktu," ucap Salah satu Dokter, "Dia sedikit kelelahan hingga tidak sadarkan diri semua akan baik-baik saja, Ibu dan anaknya semua sehat," sambung Dokter saat semua orag khawatir karena melihat Alesha yang keluar dari Ruangan operasi tidak sadarkan diri, "Saya permisi dulu," pamit Dokter. Tidak lama Azka menghampiri semua Keluarganya.

"Mih hari ini Aku sudah sah menjadi Ayah," ucap Azka dan mencium kaki Mamihnya. Semua orang menahan tangis karena bahagia atas kelahiran tiga putra Azka dan juga Alesha.

Alesha sudah sadarkan diri, Ruangan rawatnya sudah dipadati oleh anggota keluarga dari Alesha maupun Azka.

"Azka saat anak Kamu sudah lahir siapa yang adzan?," tanya Mamih Azka yang sedang mengupas buah untuk Alesha

"Tiga-tiganya Azka yang Adzanin secara bergantian," jawab Azka yang mengingat jelas saat dirinya harsu tiga kali adzan saat anaknya sudah lahir.

Tiba-tiba Papih Azka dan Papah Alesha menghampiri Mereka.

"Jadi kalian akan menamakannya siapa?," tanya Papah Alesha yang duduk disamping sang putri yang baru saja melahirkan.

"Aku sudah mempersiapkan semuanya Mah, Mih, Pah, Pih, Mereka Aku beri nama Abhiandra Rahman, Abbasy Rahman, Abhisatya Rahman," ucap Azka mantap, dia dan Alesha memang sudah mempersiapkan nama anak mereka dari juah-jauh hari.

Ruang inap Alesha tidak pernah sepi, tanpa terkecuali jika sudah larut malam.

Sahabat, rekan kerja Alesha dan rekan kerja Azka, silih berganti untuk menjenguk Alesha.

"Selamat bro akhirnya lo jadi Ayah juga," ucap Ilmi dan langsung memeluk Azka.

"Thank you bro!," jawab Azka dan menepuk pundak Ilmi

Setelah kelahiran buah hati Alesha dan Azka mereka tidak henti-hentinya mendapatkan paket untuk sang buah hati, bahkan pihak Rumah sakitpun ikut memberi hadiah pada Alesha karena telah behasil melahirkan tiga anak kembar.

Semenjak Alesha melahirkan anak-anaknya, dia sangat kewalahan mengurusnya, yah walaupun Mamah dan Mertuanya kadang membantunya tapi tetap saja itu hanya sementara, apalgi semakin hari Mereka bertiga semakin tumbuh dan tentunya sangat aktif.

"Oh astaga, Abbas Kamu mau kemana sayang," ucap Alesha yang sedang menyipkan pakaian mereka bertiga.

"Andra Bunda disini sayang," Andara merangkak dikarpet yang selalu menjadi tempat favoritnya.

Alesha menegecek Atya ke Kamar mandi dilihatnya Atya sedang asik memainkan air.

"Sayang udah yuk nanti masuk angin," cap Alesha mematikan shower lalu mengangkat Atya.

"Bun!!," teriak Azka, saat Alesha keluar dari kamar mandi, Kamar mereka sudah berantakan yah ini semua ulah si kembar, selesai memandikan Mereka, Alesha satu persatu menimang sikembar, tidak lama merekapun tertidur pulas.

Alesha duduk disofa kamar, menghempaskan rasa penatnya lalu membuang nafasnya secara kasar hari ini benar-benar melelahkan.

"Bun apakah Kita harus menyewa seseorang untuk merawat anak Kita?, Aku tidak tega melihat Kamu mengurus sikembar sendirian dan lagi pula sepertinya Kamu sedikit kewalahan," tanya Azka karena melihat sang istri setiap harinya selalu kelelahan.

"Tidak, Aku ingin anak-anakku dirawat oleh Aku, Aku sangat menikmatinya Az lagipula ini sudah menjadi resikoku untuk menjadi seorang Ibu, merawat anak-anaknya dengan baik," jelas Alesha dengan senyum manisnya waluapun Azka tau istrinya sangat lelah.

"Baiklah jika itu yang Kamu mau," saut Azka pasrah.

8 tahun kemudian.

Hari ini Alesha akan mengadakan Pesta ulang tahun Anaknya, tapi perayaan ini hanya mengundang anggota keluarga.

"Bunda, kenapa Uncle Arlan menjadi Fuck boy ?," tanya Abbas polos pada Bundanya yang sedang sibuk menata kue.

Semua anggota keluarga Alesha menghentikan kegiatan mereka dan menengok kearah Abbas.

"What do you say boy ?," tanya Alesha bertekuk lutut pada Abbas.

"Kata Uncle Arka, Uncle Arlan fuck boy," jawab Abbas dan menunjuk ke arah Arka.

Baru saja Alesha akan menjelaskannya tapi tiba-tiba Andra emotong pembicaraan Mereka.

"Bun, Aku gak suka Uncle Iko, Him is Play boy," ceplos Andra pada Alesha membuat dirinya membelakan matanya.

Azka yang mendengar itu langsung membawa kedua anaknya mejauh dari Keluarga yang sedang berkumpul dan mencoba menjelaskannya.

Baru saja Andra dan Abbas selesai, tiba-tiba Atya teriak memanggil Alesha.

"Bunda!!," teriak Atya lalu berlari kearah bundanya.

"Ada apa sayang?," tanya Alesha pada Atya yang sudah menenekuk wajahnya.

"Why does he always kiss me ?, I don't like it," tanya Atya pada Alesha dengan tangan yang terus membersihkan wajahnya dengan tisu basah, lalu tangannya menunjuk kearah seorang anak Perempuan berumur 5 tahun, dia adalah anak Ka Amalia, yah Ka Amalia sudah menikah dan dikaruniai satu orang putri.

"It's okay Dear, she's your younger sister," ucap Alesha mencoba menejelaskan pada Atya, Atya ini sangat mirip dengan Azka sangat dingin terhadap Perempuan sekalipun itu saudaranya, sedangkan Abbas dan Andra sama polosnya dengan Alesha.

"But I don't like it," saut Atya lalu menghentakan kakinya.

"Boys!!," panggil Alesha pada semua anaknya.

Anak-anak Alesha sudah mengerti jika Bundanya sudah memanggil dengan panggilan 'Boys', pasti mereka langsung menghadap Bundanya.

"Yes Mom!!," saut Mereka kompak lalu menghampiri BUndanya.

"This is your birthday all three of you, so you have to be happy, lots of family members are coming, so you have to accept them well, okay," jelas Alesha, "You understand ?," tanya Alesha pada anak-anaknya.

"Yes Mom," ucap Mereka kompak dengan kepala menunduk kepada Bundanya.

Alesha mendidik anak-anaknya dengan tegas dan mengajarkan bahas inggris sejak dini, karena Alesha dan Azka mempunyai misi dan visi yang sama dalam mendidik anak-anaknya.

"Oh iya Alesha kapan anak kamu lahir?," tanya Amalia saat Alesha baru saja ikut bergabung setelah menasehati anak-anaknya.

"Satu bulan lagi Ka," jawab Alesha dengan tangan yang mengelus perutnya yang kembali membesar. Ini salah satu keinginan Azka ingin mempunyai anak perempuan sehingga Alesha juga harus mewujudkan impian suami tercinta.

"Bentar lagi yah," saut Amalia lalu ikut menegelus perut Alesha.

Ul sedang mengandung anak ke-4 dan anggota keluarga Alesha akan bertambah.

"Semuanya selamat bersenang-senang!!," ungkap Azka kepada semua anggota keluarganya.

Merekapun larut dengan menikmati acara Ulang tahun 3A, alias Tiga kembar Andra, Atya, Abbas.

---

Dalam pernikahan bukan hanya sedekar selektif mencari calon suami tapi juga harus selektif apakah mereka mempunyai visi dan misi yang sama dalam mendidik anak kelak.


Duo PenerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang