Pompom Mertoyudan

46 4 0
                                    

Angin sepoi-sepoi berhembus semilir menembus ruang kamar di lantai 3 hotel bintang 4 di kawasan Kota Magelang.

Aira merapikan kembali dress hitam dengan motif garis lurus di lengan yang dipadu padankan dengan kerudung mocca yang semakin menambah kesan anggun pada wajah gadis manis berdarah Jawa itu.

"Semua sudah oke, tinggal cusss berangkat" ucapnya sembari menatap pantulan dirinya di depan cermin riasnya.

Baru saja hendak melangkah mengambil tas selempang hitamnya. Aira memutar kembali ke arah cermin. Ia terkekeh karena lupa menyemprotkan parfum wangi baby kesayangannya.

-----
Dika baru saja sampai di depan lobby hotel tempat Aira menginap. Sengaja Dika membawa bunga pompom kesukaan Aira yang ia beli di jalan Mertoyudan tadi sebelum sampai hotel.

Bunga yang berbentuk bulat itu sangat disukai gadisnya. Berbeda dengan gadis-gadis lain yang lebih suka mawar, Aira justru lebih menyukai bunga pompom.

Dika tampil menawan dan gagah dengan seragam coklat pesiar malamnya. Senyumnya terus merekah tatkala melihat gadisnya keluar menghampirinya dari lift yang tak jauh dari tempatnya duduk.

Jantung Dika berdegup dengan kencang ketika menghampiri Aira. Dalam hatinya tak berhenti mengucap syukur alhamdulillah karena Allah telah mempertemukannya dengan Aira yang begitu sabar menjalani hubungan jarak jauh dengannya.

-----
"Heh, jangan ngelamun gitu dong Diiik. Terpesona yah dengan kecantikan aku?" Terkekeh Aira dengan senyum gingsulnya yang menambah kesan manis dalam dirinya.

"Eh hheee, maaf Aira sayaaang. Aku terlalu terpesona dengan keanggunanmu. Sudah cantik, solehah pula" ucap Dika dengan sedikit menggombal. Yang disusul cubitan kecil di lengannya dari Aira.

"Aduh jangan dicubit dong sayaaang, dipeluk saja laaah kekasihmu ini" rayu kembali lagi Dika. Aira pun sudah siap dengan tangannya yang sejurus hendak mencubit Dika lagi. Tapi ia urungkan. Mereka malah tertawa bersama.

"Apaan tuh dibelakang tangan kamu?" Tanya Aira ketika sekilas melihat Dika menyembunyikan sesuatu dibalik badannya.

Dika tersenyun dengan khasnya. Dan memberikan bunga bouqet pompom yang tadi ia beli di Mertoyudan untuk Aira.

"Ini untuk Airaku. Terimakasih sudah mau datang dan menemani acaraku di Akmil. Terimakasih karena masih setia denganku walau kadang aku jarang bisa dihubungi. Jarang on whatsapp, jarang on instagram. Hheee terimakasih yah Aira sayaaang"

"Sama-sama Dika. Aku juga terimakasih sama kamu, sudah mau menerima segala kurang dan lebihku. Yang terima manja dan cerewetnya aku. Yang selalu mengerti aku. Yang bisa menjadi sosok seperti Ayah, Kakak, sahabat, dan pasangan hidup aku. Terimakasih Dik" ucap Aira dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.

Melihat gadisnya menahan tangis. Dika pun memeluknya, mengusap lembut puncak kepalanya. Ia sangat paham bahwa Aira ingin seperti keluarga lain yang memiliki orangtua lengkap.

Batin Dika pun seakan teriris ikut merasakan sesak dan pilunya hati Aira. Perihal Ayah Aira yang sudah tiada 3 tahun yang lalu. Dan Aira pun harus berjuang bekerja untuk Ibu dan adik-adiknya di kampung.

Setelah dirasa Aira sudah cukup tenang. Dika pun menyeka air mata yang turun di kedua pipi halus nan merona Aira.

"Cupcupcuuup. Airaku jangan sedih lagi oke. Kan ada aku, nanti kita ketemu temen-temen di Akmil yah. Sayaaang, nanti bedaknya luntur tuh hhee" kekehnya dan Aira pun merajuk dengan manjanya.

Tangan Dika menggenggam erat tangan Aira. Kedua insan itu berjalan selaras keluar dari lobby hotel menuju parkiran mobil dan memulai perjalan menuju acara Makrab Akmil.

Lalu lalang jalanan Magelang ramai lancar. Alunan musik dari Anji (menunggu kamu) menjadi pengiring setia perjalanan mereka.

* Membahagiakan Aira sama saja seperti membahagiakan Ibuku. Tetaplah tersenyum Airaku. Karena senyumanmu adalah kekuatan langkahku.
(Andika Prawira)
.
.
.
.
.

Hallo readers.👋🏽
Mumpung author belum sibuk dengan jadwal kuliah yang superduper. Hhe
Alhamdulillah hari ini DILY publish lagi untuk kalian semua.

Gimana nih menurut kalian sosok Dika? Ada ngga yah jaman sekarang cowo yang pengertian dan selembut Dika? Hhee in syaa allah ada dooong.

Jangan lupa tinggalkan saran dan masukan di kolom komentar yah. Supaya author lebih semangat lagi menuliiis.
Thank you. :)

Distance I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang