I. Promised

5.3K 623 120
                                    

Goo Jiera.

Seorang gadis yatim piatu yang hanya tinggal dengan kakaknya, Goo Taehyung. Sejak 2 tahun lalu, mereka saling memikul beban satu sama lain karena tak ada lagi sosok orang tua disisi mereka.

Kecelakaan yang merenggut kedua orang tua mereka membuat mereka harus membiasakan diri hidup susah. Terlebih bagi Jiera. Tidak mudah baginya mengatur jadwal saat jarus bekerja paruh waktu sepulang kuliahnya.

Namun Jiera harus tetap melakukannya karena bagaimanapun uang yang dihasilkan kakaknya dari pekerjaannya sebagai bartender disebuah cafe yang tidak begitu besar, tidak akan mencukupi kebutuhan mereka yang semakin lama semakin banyak.

Jiera tidak mengeluh saat ia pulang dengan seluruh tubuh yang terasa begitu pegal. Bahkan ia tetap memasak dan membersihkan rumah sebelum akhirnya ia mengistirahatkan diri.

Namun,

dengan tidak tau dirinya kakaknya, Goo Taehyung menjadikannya jaminan dari segala hutang-hutangnya.

Bohong. Ia berbohong dengan pekerjaannya sebagai bartender, nyatanya ia hanya bermain judi dengan teman-temannya hingga menimbulkan banyak hutang.

"Tidak!" Bantah Jiera menggelengkan kepalanya kuat."A-aku tidak mau Taehyung! Aku tidak mau! Pergi kau."

Taehyung menarik tangan Jiera kasar lalu menyeret adiknya itu untuk masuk kedalam mobil. Ia telah menjual adiknya pada temannya sendiri. Brengsek.

"Diam kau!" Taehyung mendorong Jiera dengan kasar agar adiknya itu masuk kedalam mobil. Ia segera berlari menuju kursi pengemudi lalu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, ia tidak ingin buang-buang waktu.

"Taehyung berhenti! Kumohon jangan begini!" Jiera terus meronta-ronta agar Taehyung mau berubah pikiran. Tapi saudara laki-lakinya itu seolah tuli dan tidak memiliki hati. Ia tidak memperdulikan semua kalimat protes yang Jiera layangkan.

Jiera menyerah,ia memeluk dirinya sendiri karena ketakutan. Pikiran-pikiran buruk menghantui pikirannya.

Bagaimana jika yang membelinya adalah pria tua yang sudah beristri dan hanya menginginkan tubuhnya saja?

Tidak! Itu buruk sekali, Jiera tidak bisa membayangkan bagaimana harga dirinya akan dijatuhkan begini. Terlebih oleh saudara kandungnya sendiri.

"Kita sampai, turun." Perintah Taehyung dengan nada tegas membuat Jiera menggeleng kuat, ia menyembunyikan wajahnya diantara kedua kaki yang sudah ia angkat. Ia benar-benar takut.

"Jangan Taehyung ... " Jiera menahan tangan Taehyung yang hendak keluar dari mobil. Air mata sudah membasahi pipi putih gadis itu. "Kumohon jangan lakukan ini padaku, aku adikmu ... Kumohon sadarlah"

Taehyung tersenyum mengerikan. "Memangnya kenapa jika kau adikku? Aku tidak membutuhkanmu dirumahku, kau begitu merepotkan." Taehyung menepis tangan Jiera kasar lalu keluar dari mobil. Ia berjalan kearah kursi penumpang dan menaruk Jiera keluar. "Cepat keluar!"

Taehyung terus menyeret Jiera sampai kedepan pintu rumah besar itu. Dia menekan bel beberapa kali hingga muncul seorang pria tampan yang tampak acak-acakan, seperti baru bangun tidur.

Wajah datar pria yang membuka pintu tadi langsung berubah sumringah begitu melihat kedatangan Taehyung bersama seorang gadis yang sebentar lagi menjadi miliknya. "Wah,kau benar-benar menepati janjimu tanpa harus kupaksa dulu, Goo."

Epoch [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang