Berita pagi ini manjadi booming akibat dari berbagai sumber dan berbagai perkataan. Kalian tau pasti bila berita sudah menyebar dari mulut ke mulut maka berita tersebut tidak akan utuh seperti yang di ucapkan pertama kali. Pasti ada yang di kurangi atau di lebih kan, demi mendapat tanggapan oleh orang yang mendengar berita tersebut.
Seperti ini contohnya."eh lo tau nggak? Zara anak kelas sebelah? Parah gila woii!!! Mukanya aja yang lugu. Kelakuan bicth"
"seriusan lo? Berarti video yang kesebar di grup Whatsapp itu beneran emang dia? "
Atau lebih parah lagi.
"Si Zara gebetan most wanted kita kek gitu, gue nggak nyangka sih apalagi mukanya tuh muka tanpa dosa. Ohhh gue tau, dia sengaja masang muka kek gitu supaya tarifnya lebih mahal, seolah olah masih segelan padahal udah sering di jebol"
Orang-orang bahkan lebih percaya omongan orang lain yang dia dengar tanpa mengetahui hal yang sebenarnya. Mereka lebih suka beranggapan tentang apa yang menurut pemikiran dangkal mereka katakan. Menghakimi orang dengan ucapan tanpa menyadari bahwa itu akan menggganggu atau bahkan membuat seorang tersebut terdorong untuk melakukan hal yang di luar nalar, bunuh diri misalnya.
Lisan lebih tajam dari pada silet. Lisan dapat menggores kan luka yang tak terlihat. Menyakitinya secara mental membuat keadaan psikisnya terganggu. Membuatnya tidak percaya diri. Membuatnya buta dan melakukan hal yang salah.
Tbc!
~~•~~•~~•~~
Thanks guys! Cerita Pertama di username baruuuu. Sebelumnya aku udah pernah bikin cerita,tapi ngga sampe habis, jadi aku putusin buat unpublis takutnya nanti ngegantung.
Tapi insyallah cerita aku yang satu ini bakal aku tamatin.Jangan lupa vote and comment guys:*
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Secret
Teen FictionBerawal dari video dirinya yang tersebar ke seluruh menjuru sekolahan. Membuatnya terpaksa harus pindah dari sekolahan tersebut. Zara tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan di buat malu seperti ini. Di jauhi temen-teman, di anggap gadis murahan...