"Berapa kali ya Lo kepergok Gue, pas lagi bareng Raden?"
Tambah Sagara
"Kali ini beli Bunga lagi ga?"
"Kamu yang kepergok Aku abis Balapan liar dan boongin aku, bisa ngomong kaya gini?"Akina maju selangkah dan Ia pun menatap Mata Sagara tajam
"Setidaknya, Gue ga sama Cewe lain"
"Senja sama Naomi Kamu kemanain?!"
"Damn, mereka cuma temen Gue"
"Tapi mereka suka sama Kamu!"Sagara tersenyum sinis, dan kembali menatap Akina
"Lucu ya? Posisinya sama. Gue jadi Raden, dan Elo jadi Senja sama Naomi. Bedanya Gue ga respon cewe lain dan Elo gada bedanya sama Mereka berdua"
Sagara hendak berbalik dan pergi, tapi ia kembali berbicara
"Jadi, Elo gada hak ngejudge mereka"
Akina pun berjalan mendekati Sagara dan mencoba berbicara dengan baik tanpa menggunakan Emosi yang tidak perlu
"ya kamunya yang kenapa, aku cuma pengin kamu sama Raden temenan lagi Ga, aku ga pengin kamu--"
"Apa?"
Tapi respon yang di berikan Sagara sangatlah dingin
"Kamu kenapa si? Salah Raden apa?"
Akina kembali maju
"Lo pengin Gue temenan lgi ama dia biar Lo bisa deket dia lagi? Manfaatin Gue?"
"Ga!"Sagara menghela nafas panjang dan menatap Akina tulus
"Dahlah Kin, kita udahan aja"
Sagara membelakangi Akina yang berada di belakangnya. Ia tidak bisa menatap Mata Akina lagi
"kenapa? Salah aku dimana?!"
Tanya Akina
"Kamu ga salah, yang salah Aku. Berusaha mikir kalo Kamu juga suka sama Aku, nyatanya di hati Lo cuma ada satu orang yang jelas Gue tau kalo orang itu bukan Gue"
Dan Sagara menjawabnya tanpa membalikkan badannya
"Jatuh sendiri itu sakit Kin. Aku tau Kamu juga paham"
Akhirnya Sagara meninggalkan Akina yang sudah meneteskan Air matanya.
Kini Akina sudah berada di dalam mobil milik Raden. Ia menatap Kaca mobil dan sesekali menghapus air matanya
"Sebenernya ada apa si Kin?"
"Lo udah tau kan sebelumnya Saga disana?"Alih alih menjawab pertanyaan Raden, Akina malah bertanya
"I--itu"
"Makasih ya Den. Kalo Lo ga ngajak Gue, pasti Gue ga bakal tau"Akina tersenyum miris. Dan saat sudah sampai di rumah Akina, ia langsung saja turun tanpa mengucapkan kalimat basa basi
Setelah itu Akina berjalan memasuki Rumahnya dengan tidak semangat, ia masih saja menangis
Dikamarnya pun Akina memutar Lagu 'Feel Something Good' yang sudah tidak mempan di kuping Akina
Ia baru pertama kali merasakan hal seperti ini.
"Bukan cuma Lo ga, Gue juga jatuh! Kita jatuh bareng! Kenapa Gue ga bisa bilang gitu tadi?!"
Akina meracau sambil menangis. Ia melempar kotak Tissue yang ia pegang. Lalu melemparkan Bantal dan selimut
Ditatapnya pantulan wajahnya di kaca, ia pun kembali berbicara