12

696 68 5
                                    

Sebelum membaca usahakan vote dulu!


--Happy reading💜💜



Taehyung kembali ke dalam kelas sesudah kejadian di rooftop tadi, namun netranya tak sengaja melihat Jimin yang sudah berpindah tempat duduk. Dirinya memilih duduk sendiri di bangku pojok belakang dimana memang tak ada yang menempati. Taehyung tersenyum miris, jadi Jimin benar-benar sedang menghindarinya.

Taehyung tak habis pikir, semua yang terjadi tak pernah bisa diterima oleh akal sehat Taehyung. Bagaimana seseorang bisa mengetahui kehidupan pribadi Jimin, bahkan seenaknya berspekulasi bahwa Jimin adalah anak haram. Taehyung memang tau segalanya tentang Jimin, namun Taehyung berani bersumpah bahwa dia sama sekali tidak tau dan bukan dirinya yang menyebarkan berita itu.

Taehyung merasa bahwa ada seseorang yang memang sengaja ingin mengadu domba mereka berdua, memang ingin membuat persahabatan mereka hancur. Namun kembali lagi Taehyung berpikir, kenapa orang itu bisa tau tentang kehidupan Jimin yang bahkan Jimin pun tak pernah menceritakan tentang kehidupannya selain kepada dirinya?

Taehyung tidak bisa tinggal diam, dirinya akan membuktikan bahwa memang bukan dia yang melakukan hal itu. Taehyung secepatnya akan mencari tau tentang siapa yang telah menyebarkan berita tidak benar itu.















































Jimin pikir semuanya akan baik-baik saja, Jimin pikir hidupnya akan berubah semenjak ada Taehyung, Jimin pikir Taehyung akan selalu menjadi teman terbaiknya, tapi Jimin salah.

Bahkan sekarang teman sendiripun bisa menjadi musuh. Mendekati, mencari tau tentang dirimu, bersikap manis, berbuat hal menyenangkan lalu akhirnya berkhianat.

Jimin bahkan awalnya sudah menaruh kepercayaan besar terhadap Taehyung, namun nyatanya Taehyung tak sebaik yang Jimin kira. Jimin sangat membenci Taehyung.

"Heh anak haram, masih berani juga ternyata kamu menunjukkan wajahmu disini setelah berita itu tersebar disekolah!!"

Jimin mendongak melihat Seungyoun berada di hadapannya sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada, berdecih sambil tersenyum miring.

"Benar, dasar tidak tau malu!" sahut temannya.

"Hey brengsek! Menyingkir dari sana!"

Taehyung datang sambil menghampiri mereka semua, mendorong tubuh Seungyoun agar segera menjauh dari sana.

"Wow, lihat pahlawannya datang" sahut Seungyoun sarkas "Beritau anak haram ini bahwa kita disini jijik berada dalam satu ruangan dan berbagi napas dengannya!"

"Kalian yang menjijikkan, menghina orang yang bahkan kalian tidak tau kebenarannya. Mempercayai berita yang tidak jelas. Kalian punya otak?"

Seungyoun tersulut emosi, segera tangannya mencengkram kerah kemeja Taehyung namun temannya -Daniel- segera melerai.

"Dasar brengsek! Bahkan aku tidak memiliki urusan denganmu sialan berani sekali mengataiku!" ujar Seungyoun lalu berlalu dari sana diikuti Daniel.

Taehyung menatap kepergian Seungyoun lalu beralih Menatap Jimin yang hanya menatap kosong ke arah lain. Taehyung berdehem lalu menepuk pundak Jimin mengisyaratkan semuanya akan baik-baik saja. Namun sayang Jimin menepisnya, berdiri lalu melengos dari sana tanpa melihat ke arah Taehyung. Sebelum Jimin berjalan lebih jauh Taehyung segera menginterupsi.

"Apakah kamu tidak bisa mempercayaiku Jimin?"

Jimin tersentak, lalu menghentikan langkahnya namun tidak sedikitpun berbalik untuk menoleh ke arah Taehyung.

A Memory (VMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang