Meinen

6.5K 550 73
                                    

"Haechan!! Dimana sisir rambutku!"
Taeyong mengacak ngacak lemarinya, sebuah benda yang seingatnya pernah dipinjam oleh Haechan itu belum juga terlihat olehnya.

"Ah, aku lupa bilang hyung, sisirnya aku simpan di kamar Doyoung hyung" Haechan membalasnya dengan teriakan tanpa menghampiri Taeyong. Taeyong yang mendengar jawaban itu langsung menuju kamar Doyoung.

Taeyong mengetuk pintu kamar Doyoung, walaupun terlihat terburu buru, dia masih punya sopan santun

"Kim Doyoung! Buka pintunya atau aku langsung masuk?" Teriak Taeyong sambil mengetuk kamar Doyoung. Hening, tidak ada jawaban.

"Hey Kim Doyoung, kau tidur!?" Teriak Taeyong lebih meninggi.

Tidak ada jawaban dari kamar tersebut terpaksa Taeyong membuka pintu kamar Doyoung.

Kosong, tidak ada siapapun di sana. Taeyong nyelonong masuk dan mencari benda yang dibutuhkannya sekarang.

Pertama Taeyong mencarinya diatas lemari pakaian Doyoung, tidak ada. Kemudian Taeyong memfokuskan penglihatannya pada rak disamping lemari pakaian Doyoung, tidak ada. Taeyong menggaruk kepalanya, dia mulai frustasi mencari benda itu, dia menyesal sudah meminjamkannya pada Haechan. Kini dia menghampiri sebuah meja, ada laptop dan beberapa benda kecil yang entah itu apa, mungkin sisirnya terselip diantara benda benda itu. Taeyong mulai memfokuskan pandangannya pada setiap benda yang berada diatas meja. Pandangannya terhenti ketika Taeyong menemukan sebuah foto yang menyelip dibawah laptop Doyoung, Taeyong mengambil foto itu. Tatapan tidak suka terpancar jelas pada raut wajah Taeyong sekarang.

Taeyong menyimpan kembali foto tersebut pada tempat asalnya, hanya saja dia menyimpannya dengan posisi terbalik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong menyimpan kembali foto tersebut pada tempat asalnya, hanya saja dia menyimpannya dengan posisi terbalik. Lalu Taeyong pergi meninggalkan kamar Doyoung, dia sudah tidak peduli dengan benda yang dicarinya sekarang, moodnya tiba tiba berubah setelah melihat foto tersebut.

Taeyong memasuki kamarnya, dia langsung menghampiri cermin yang ada di kamarnya. Tatapannya fokus pada benda yang tertempel diatas cermin Taeyong. Banyak foto dirinya bersama Doyoung yang ia tempel diatas cerminnya. Dipandangnya lekat foto foto tersebut.

"Apa ini semua tidak cukup untukmu, Doyoung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini semua tidak cukup untukmu, Doyoung?"

***

Jaehyun membolak balikan piringan hitam yang di pegangnya

"Hyung, kau mau mendengarkannya?" Jaehyun menunjukan piringan hitam itu pada seseorang yang sedari tadi terduduk diatas ranjangnya sambil sesekali meminum wine yang sudah dalam genggamannya. Orang itu mengangguk ketika menoleh melihat piringan hitam ditangan Jaehyun pertanda dia setuju.


Alunan musik terdengar, Jaehyun kembali menuangkan wine kedalam gelasnya yang sudah kosong, lalu menghampiri orang yang sedari tadi berada dikamarnya. Keduanyapun menikmati alunan musik yang memenuhi kamar Jaehyun

Suara hp orang disamping Jaehyun berbunyi membuyarkan lamunan keduanya. Orang itu melihat ponselnya, lalu menempelkan pada telinganya

"Wae hyung?" Dia berbicara pada seseorang dibalik telpon

"Kim Doyoung, kau di mana sekarang?"

"Aku di kamar Jaehyun"

". . . ."

Hening, tidak ada jawaban dari telpon

"Halo, Taeyong hyung?"

Tiba tiba telponnya terputus. Doyoung tidak ambil pusing lalu meletakkan ponselnya dan kembali meminum wine nya.

"Kenapa hyung?" Tanya Jaehyun. Doyoung hanya meresponnya dengan ekspresi yang Jaehyun pahami jika saat ini Doyoungpun tidak mengerti kenapa Taeyong tiba tiba memutus telponnya. Doyoung kembali meneguk segelas wine di tangannya sampai habis. Jaehyun yang memperhatikan itu tersenyum simpul merasa puas melihat Doyoung meminum habis wine pemberiannya.

Tanpa Doyoung sadari, Jaehyun kembali menuangkan wine pada gelas kosong di tangan Doyoung.

"Minumlah"

Jaehyun kembali tersenyum tipis ketika menyadari raut wajah Doyoung yang mulai terlihat mabuk. Ketahuilah, Jaehyun menambahkan sesuatu pada minuman Doyoung, sesuatu yang membuat Doyoung kini mulai kehilangan kesadarannya.

"Jung Jaehyun! Buka pintunya!!"
Seseorang tiba tiba menggedor gedor pintu kamar Jaehyun.

Doyoung dan Jaehyun yang mendengar itu langsung bangkit.

"Siapa?" Tanya Doyoung sempoyongan dan memegang kepalanya pusing. Jaehyun kini tersenyum puas, Jaehyun tau suara itu, tentu saja setelah Taeyong tau jika Doyoung sekarang ada dikamarnya maka dia akan langsung menyeret Doyoung dan membawanya pulang.

"Jung Jaehyun!!!" Teriaknya lagi.

Jaehyun menghampiri pintunya dengan senyuman yang sulit di artikan.

Pintu terbuka, Taeyong masuk dan mendapati Doyoung yang sudah dalam keadaan mabuk.

"Jaehyun.. aku pusing" suara Doyoung pelan, tapi dapat terdengar jelas oleh Jaehyun maupun Taeyong. Jaehyun menghampiri Doyoung yang kini sudah berada disampingnya.

"Aku akan menghilangkan rasa pusing itu, hyung" Jaehyun tersenyum sinis pada Taeyong, lalu membawa Doyoung kedalam pelukannya.

"Aku akan menghilangkan rasa pusing itu, hyung" Jaehyun tersenyum sinis pada Taeyong, lalu membawa Doyoung kedalam pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia milikku"
-Jaehyun

"Dia milikku" -Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fin.

Ngerasa ga sih tatapan Jaehyun kek ngomong sesuatu... :")

jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang