[END]
Wajahnya memancarkan kenyamanan. Senyumnya memancarkan kelembutan. Dan matanya memancarkan kehangatan. Sangat mudah membuat seseorang untuk tertarik padanya selain pribadinya yang sangat amat ramah.
Tapi, ada sesuatu yang aneh. Aura positifnya...
Untuk penggunaan istilah dalam bahasa asing yang digunakan, author menyertakan note di akhir Chapter Vote dulu sebelum baca yaa Happy Reading 🤗🤗🤗
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Aku spontan melangkahkan kakiku menghampiri gadis itu. Entah kenapa rasanya aku harus memastikan sesuatu darinya. Aku bergegas mendekatinya yang berjalan mendahuluiku dan meraih tangannya yang membuat gadis itu spontan menoleh padaku. Gadis itu menatapku kaget kemudian. Tidak hanya itu, ia terlihat panik seketika.
"Seo.. seon.. seonbae??"
Aku tidak menjawab ucapannya. Aku masih sibuk meneliti penampilan gadis ini yang mencurigakan bagiku. Ia seperti seseorang yang sedang melarikan diri.
"Apa yang kau lakukan disini?," tanyaku kemudian.
"Lalu ada apa dengan penampilanmu?," tanyaku lagi setenang mungkin tanpa nada curiga padanya.
"Aku ... aku .. aku ..." Gadis itu tampak bingung menjawab pertanyaanku. Matanya sibuk melirik kesekeliling seperti mengawasi sesuatu.
"Jwisonghabnida seonbaenim ... Aku tidak bisa mengatakan apapun padamu," ujarnya kemudian sambil menunduk. (Maafkan aku)
"Apa kau ingin bersembunyi lagi?," tanyaku kemudian setelah melepas genggaman tanganku padanya. Aku masih ingat pertemuanku dengannya pada saat acara ulang tahun perusahaan Jinhyuk, gadis itu memelukku karena ingin bersembunyi.
"Ne..," jawabnya lemah masih menunduk enggan menatapku. (Benar)
Aku menghela nafasku sekilas. Lalu kembali menatap gadis yang tetap menunduk didepanku ini.
"Aku tidak akan memaksamu menceritakannya padaku," ucapku kemudian.
"Jika kau ingin bersembunyi, hotel ini bukan tempat yang tepat." Gadis itu mulai menatapku sekarang.
"Direktur utama hotel ini adalah Kim Wooseok." Ia kembali melebarkan matanya. Tatapan paniknya kembali aku dapatkan.
"Bersembunyilah dirumahku," tawarku kemudian yang langsung mendapat gelengan darinya.
"Aku tidak tahu kau bersembunyi dari siapa. Tapi, aku rasa rumahku cukup aman untukmu. Mereka tidak akan menemukanmu disana," lanjutku.
"Anieyo seonbae.. aku - " (Tidak kak)
"Lalu kau akan kemana? Hotel bukanlah tempat yang tepat jika kau ingin bersembunyi. Kau akan sangat mudah ditemukan. Lagi pula hari sudah mulai gelap diluar sana," potongku cepat.
Gadis itu terdiam mendengar ucapanku. Ia tampak berpikir menimbang-nimbang tawaran dariku.
"Kaja.." Aku langsung saja meraih lengan gadis ini lalu menariknya keluar dari hotel ini sebelum ia menolak tawaranku lagi. Sempat ada penolakan beberapa kali darinya, tapi akhirnya ia pasrah akan tarikanku. (Ayo)
