Aku hanyalah seorang penyair tua....
Yang sering bercengkrama dengan,, bayangan hitam yang menari nari di ruang hampa....
Kekasih ku telah lama hilang karena di culik oleh Belanda...
Hati ini selalu di penuhi oleh duka dan putus asa.....
Setiap malam diri ini selalu di hantui bayang bayang euforia dari gadis tua yang cantik...Yang telah berada di nirwana...Kini yang tersisa hanyalah syair dan si pena tua...
Yang selalu menemani insan yang selalu merana setiap malamnya..
Sebagai pembuktian cinta yang abadi,,, ku buatkanlah syair tua yang berdikari...
Yang terbuat dari kombinasi pena abad ke- 20 dengan tinta hitam dari negeri 1001 malam yang syahdu...
Sekiranya syair ini terdengar sampai Surga..
Mohon katakanlah pada si bidadari agar selalu merawat kekasih ku yang telah lama mati...Karena mungkin umur ini sudah tidak pasti... Badan ini sudah tidak bisa diajak kompromi...dan mati pun sudah menjadi kepastian bagi insan tua yang tidak bisa hidup abadi...
Tapi dengan sya'ir dan puisi membuat hati ini terasa ditemani...meskipun hanya sebuah tulisan yang ditulis di atas kertas tua yang bersumber dari sebuah pelebah,, tapi duka ini serasa tidak memberikan ibah...
Karena syair dan puisi begitu indah...dibuat oleh para penyair yang sering merasa gundah dan juga nasehat dari si Gurindam sering saja membuat masalah serasa Mudah...
Maka dari itu aku ingin tetap berada di pelukan si pena tua yang tidak pernah merasa gelisah..ditambah dengan tumpahan tinta hitam yang tidak pernah merasa kecewa.. hanya saja si kertas pelepah sering saja bercerita karena si kertas putih mulai datang mengambil perannya....
Tunggulah diriku di jannah yang telah di bangun istana yang megah nan indah... yang dibuatkan Tuhan untuk kita berdua... Yang tidak ada tandingannya di Dunia yang selalu diselimuti duka...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Sang Penyair Tua .....
PuisiSyair ini tidak menyinggung pihak manapun Hanya ingin berkarya