00.01

64 9 16
                                    

"Yo! Akhirnya bikin video lagi!" Ujar seorang lelaki ber-kaos putih sambil membetulkan kamera dihadapannya.

Dia mengambil beberapa barang di belakang sofa yang dia duduki.

Sebuah kotak hitam.

Dia tak membuka kotak itu. Hanya mendiamkannya saja.

"Oke... Guys! Jaehyun sama Minhyuk balik lagi di video baru!" Ujarnya lagi sambil tersenyum ke-arah kamera.

Sementara temannya -Minhyuk- , sibuk dengan sesuatu didalam Macbook-nya itu.

"Masih inget video terakhir kita? Udah lama banget sih itu... Sekitar 5-6 bulanan yang lalu bukan sih?" Tanya Jaehyun pada para penontonnya.

Yup! Jaehyun dan Minhyuk melakukan siaran langsung di sebuah web.

Mereka dulu sangat sering melakukan hal ini. Namun kegiatan ini sempat terhenti karena jadwal mereka ber-dua yang benar-benar padat. Dan pada akhirnya, mereka ber-dua kembali membuat video.

"Kalau kalian masih pada inget... Ini kelanjutan cerita itu." Wajahnya yang sedari tadi ceria mulai menjadi raut wajah yang suram.

"Cerita cewek yang bunuh diri disekolah." Lanjutnya sambil membuka kotak hitam itu.

Dia hanya membukanya, tak mengeluarkan isi kotak itu.

Jaehyun menatap Minhyuk dan juga sebaliknya. Minhyuk meletakan Macbook itu di meja dan memakai kacamatanya.

Dia juga memberikan Jaehyun beberapa lembar skrip cerita itu.

"Oke... Flashback dikit aja... Cewek itu, sebut aja Mawar!" Ucap Minhyuk yang mulai membuka suaranya.

"Dia sebenernya cewek baik-baik, gak pernah kena masalah disekolah, tidak mem-bully temannya, bahkan jarang sekali ber-ghibah."

"Tapi, ya... Siapa yang tahu gitukan? Pasti dia punya masalah dirumahnya. Dikutip dari menit.com... Mawar ini sempet diberitain punya masalah sama ayahnya yang pecandu obat. Dia juga punya hubungan kurang baik sama kakaknya... Siapa coba yang gak kenal kakaknya? Terkenal banget loh itu!"

Lanjut Minhyuk sambil menggerakan mouse-nya.

"Bayangin aja kalian broken home, ikut sama Ayah atau Ibu yang agak temperamen atau suka minum-minum. Kalian punya kakak dan dia bener-bener gak peduli banget sama kalian seolah-olah kalian itu hewan." Ujar Jaehyun sambil menatap tajam kamera dihadapannya itu.

"Gimana kalian gak desperate coba?" Lanjut Jaehyun sambil menyingkirkan rambut di dahi-nya.

"Uhm- boleh lanjut?" Tanya Minhyuk kepada Jaehyun yang terus mengoceh.

"Nah... Seperti yang Jaehyun omongin tadi, Mawar ini depresi. Dia bener-bener capek sama hidupnya sampe-sampe nekat minum racun." Jelas Minhyuk sambil mengambil sebotol racun didalam kotak hitam itu.

"Jangan tertawa kalian! Apa kalian ingin minum racun itu? Kalian tahu efeknya tidak?" Tukas Minhyuk sambil menggoyangkan botol itu.

"Kejang dan mulut mengeluarkan darah, serta efek samping lainnya... Apa kalian ingin merasakan hal itu?" Lanjutnya sambil membuka botol itu.

Dia menyuruh Jaehyun mengambil gelas dan menaruh-nya di meja.

Minhyuk menuangkan racun itu kedalam gelas.

"Warnanya bening jadi orang pasti akan mengiranya ini hanya segelas air biasa. Kemari dan lihatlah efeknya." Ucap Minhyuk sambil beranjak keluar ruangan itu dengan Jaehyun yang mengikutinya sambil membawa kamera.

"Kau mau mencobanya dimana?"

"Kucing jalanan yang selalu mengganggu saat malam." Jawab Minhyuk dingin sambil membuka pintu rumah itu.

Dia berjalan agak jauh sambil membawa gelas itu dan handphone-nya.

Akhirnya dia berhenti di pojok sebuah gang kecil dan berjongkok.

"Woy elah... Jangan lama-lama bro! Suram..." Ujar Jaehyun sambil mengarahkan kamera itu pada punggung Minhyuk.

"Sini-sini... Kucingnya sekarat." Ucap Minhyuk sambil meng-isyaratkan Jaehyun untuk mendekat.

Jaehyun dengan langkah besarnya mendekati Minhyuk dan memperlihatkan apa yang tengah terjadi pada para pemirsa.

Kucing putih kurus itu tampak mengejang dan mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya.

Jaehyun menatapnya jijik. Tidak dengan Minhyuk, dirinya justru menikmati pemandangan yang tersaji dihadapannya itu.

"Min... Udah ih... Gila wa liatnya." Cetus Jaehyun kepada Minhyuk yang malah asyik merekam peristiwa tak pantas itu.

"Iya... Iya... Kuy balik." Jawab Minhyuk pada Jaehyun sambil merangkul pundak temannya itu.

"Guys... Gila gak sih? Bayangin aja itu kalian atau anggota keluarga kalian, ngeri banget sumpah." Celetuk Jaehyun sambil ikut berjalan di belakang Minhyuk.

Drrrrrrt Drrrrrrrrt

Ponsel yang digenggam Minhyuk tiba-tiba saja bergetar.

"Ada yang nelpon Jae... Lu masih inget intro-nya?" Tanya Minhyuk hang tiba-tiba berhenti dan berbalik menatap Jaehyun.

Jaehyun mengangguk paham.

Minhyuk menjawab panggilan telepon itu dan menyalakan mode speaker.

"Halo? Konsultan Tengah Malam disini... Ada yang bisa kami bantu?"

"........" Tak ada jawaban dari ujung lain sambungan telepon itu.

"Halo? Ada orang disana? Jika tidak kami akan mema-"

"TIDAK! TUNGGU! JANGAN MATIKAN SAMBUNGAN T##EP##YA."

Minhyuk dan Jaehyun kebingungan dengan kata terakhir yang diberikan wanita itu. Suaranya tak jelas.

Minhyuk dan Jaehyun bertatap mata sebentar lalu kembali membuka mulutnya.

"Ba-baiklah... Ada apa?" Tanya Jaehyun pada suara di ujung sana.

"KEMARILAH SEGERA! AKU KETAKUTAN!" Ujar Wanita ditelepon itu.

"Baiklah... Kami akan segera kesana... Ngomong-ngomong... Masalah apa yang sedang kau alami?" Tanya Minhyuk santai pada suara wanita diujung telepon itu.

"KEMARILAH DULU! AKAN KU CERITAKAN SAAT KALIAN DALAM PERJALANAN PERGI!!" Ucap wanita itu lagi dengan nada suara yang ditinggikan.

"Baiklah-baiklah... Dimana kau sekarang?" Tanya Jaehyun.

"GUDANG BELAKANG SMA Y##OD." Suara wanita itu kembali tak jelas. Bukan sinyal sambungan itu yang buruk. Namun, suara wanita itu yang tiba-tiba tak jelas.

"Baiklah... Kami diperjalanan." Jawab Minhyuk dengan nada datar dan berjalan dengan tempo yang bisa dibilang agak cepat.

Jaehyun berjalan tepat dibelakang Minhyuk sambil mengeluarkan sebuah Cutter dari saku celananya.

"Ceritakan masalah-mu sekarang." Ucap Minhyuk dengan nada bicara yang terkesan memaksa.

"Tunggu- Siapa namamu?" Tanya Jaehyun tiba-tiba kepada wanita itu.

"Ah- namaku... Tak penting! Aku dikejar seseorang." Ujar wanita itu dengan nada tenang.

"ENTAHLAH... ORANG SINTING ITU TERUS MENGEJARKU DARI JAM 22.58!!!" Lanjutnya dengan nada bicara sangat tinggi.

"CEPATLAH KEMARI!! AKU BENAR-BENAR ##TAK#TA##HAN." Suaranya kembali tak jelas.

Minhyuk dan Jaehyun mulai berlari menuju lokasi wanita itu.

"Gila... Dia terus dikejar seseorang selama sekitar 1 jam, jika aku menjadi dirinya mungkin aku sudah mengorbankan diri dan pasrah mati." Ujar Jaehyun sembari berlari mengikuti Minhyuk.

"Di perempatan didepan kalian belok kiri lalu lurus menuju gedung SMA."





















//The Calls//

📞-030320

The Calls (Jaehyun X Minhyuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang