awalnya gini

558 146 127
                                    

alkisah awal pertemuan terjadi dipertengahan bulan Mei, mereka bertemu dilahan eksekusi atau yang sering juga disebut masa orientasi siswa disingkat MOS. diantara matahari yang menyengat panas, nggak ada angin sama sekali, Haechan meratapi nasib.

walaupun ngenest banget gusti dijemur didepan banyak siswa, di samping guru dan kakak pembina, seenggaknya Haechan nggak sendiri lah ya. masih ada satu siswa lagi yang upacaranya disamping guru, tampangnya sih good looking, tapi kayanya tipe-tipe yang nggak ada akhlak nih hooman. iya, Haechan sama satu siswa good looking itu terlambat waktu upacara, dan sialnya yang terlambat nggak ada lagi selain mereka berdua.

Haechan nyesel ngangkat kepalanya dan natap murid-murid lainnya, karena ya betul tentu aja Haechan dapet tatapan meledek. akhirnya sambil gigit bibir bagian dalem, Haechan nunduk lagi. di dalem kepalanya Haechan merangkai rencana bejat bernama pura-pura pingsan, tapi Haechan mengurungkan niat, soalnya doi belum pernah pingsan, takutnya nanti waktu lagi diangkat Haechan malah kelepasan ngakak.

by the way, ini siswa yang terlambat juga disampingnya kok nggak gerak sama sekali ya? Haechan natap dia bingung. nunduk mulu nggak sakit apa itu leher? juga nggak ada pergerakan sama sekali dari siswa itu. akhirnya karna khawatir—kepo, takut ini siswa mati sambil berdiri, Haechan ngintip ekspresi siswa disampingnya.

nggak sengaja Haechan baca nametag yang tergantung di lehernya, oalah namanya Jaemin Iskandar, eh dan dari kelompok yang sama juga ternyata mereka. lanjut Haechan menyelidiki siswa yang terlambat juga—Jaemin, Haechan gigit bibir nahan ngakak sekuat tenaga waktu liat ekspresi Jaemin, buset dah ini bocah di suasana panas terik kek gini sanggup dia tidur? nggak habis thinking Haechan.

"... selamat mengikuti pembelajaran di sekolah ini..."

Haechan melirik ke arah Jaemin, itu kepala sekolah udah mau selesai pidato, si Jaemin belum bangun juga. kok bisa ada ya, manusia yang bisa tidur sambil berdiri di tengah cuaca panas, ya Jaemin doang kayanya.

akhirnya karena Haechan ingin punya banyak temen di sekolah ini, Haechan memutuskan bangunin Jaemin. langkah pertama, Haechan nyenggol kaki Jaemin, tapi nggak ada respon. langkah kedua, Haechan nyenggol tangan Jaemin, juga nggak ada respon. langkah ketiga, Haechan nyubit lengan Jaemin lumayan kenceng, dan alhamdulilah berhasil.

Jaemin tersentak kaget, bibirnya megap-megap ngumam kata 'pait pait pait' sambil ngusap-ngusap lengannya yang merah bekas cubitan Haechan.

"sinting Lo ya?"

Haechan mencibir, "iya sama-sama."

••

jam-jam pulang sekolah memanglah jam paling menyebalkan. halte bus akan penuh dengan siswa-siswi berisik dan berkeringat, saling berdesakan dan mengobrol dengan suara keras.

sedikit menganggu bagi Huang Renjun, namun masih bisa di toleransi oleh Lee Jeno. Renjun lebih memilih untuk menggunakan earphone dan memutar lagu-lagu Linkin Park dengan volume penuh, sedang fokus Jeno terarah pada tiga orang bodoh yang tengah berdebat.

menarik juga, pikir Jeno. memang menyaksikan keributan adalah hal menyenangkan bagi Jeno.

"BUKAN GUEEEE."

"TAPI LO YANG DIBELAKANG GUE, NOH LIAT SEMPOLAN GUE JATOH GARA-GARA LO."

"IDIH SEMPOLAN SEREBUAN AJA DI PERMASALAHIN."

"YA UDAH GANTI BIAR NGGAK GUE PERMASALAHIN."

"ABANGNYA UDAH PULANG!"

"NAH ITULAH MAKANYA GUE PERMASALIN KARNA ABANGNYA UDAH PULANG BEGO."

&the gangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang