Jujur saya aku tidak tahu harus memulai cerita ini darimana, tapi aku akan buat cerita ini seperti buku harian. Buku harian yang menceritakan apa yang aku alami dan aku rasakan.
Sejak kecil aku tahu ada sesuatu yang berbeda yang kurasakan dalam diriku mungkin saat aku menyadarinya umur ku saat itu 6 atau 7 tahun, lahir dari keluarga dengan background yang kurang harmonis alias divorce membuat ku bisa dibilang kurang mendapat perhatian dari orang tua. Aku tinggal disebuah desa yang berada di pesisir pantai Utara Jawa, jujur menuliskan cerita ini seperti mengorek sebuah kisah lama yang tidak ingin aku ingat.
Saat itu kelas 2 SD aku menemukan sebuah majalah dewasa milik om ku, dengan umur ku yang masih segitu aku belum terlalu paham perihal hubungan dewasa. Yang kutahu hanya sebuah gambar yang menunjukkan seseorang sedang berpose dengan bikini dipinggir kolam.
Karena ketidaktahuan ku aku membawa majala dewasa itu kerumah tetangga ku dengan niat untuk menunjukkannya, hal yang tidak aku duga adalah dia sebut saya namanya kipli yang lebih tua dua tahun dariku sudah paham mengenai hubungan dewasa.Entah darimana Kipli tau bagaimana hubungan intim itu, dan tanpa berfikir panjang, Kipli mengajak ku untuk meniru adegan hubungan intim walaupun pada saat itu dia tidak menusuk lubang ku dengan senjatanya yang belum disunat itu.
Aku dan Kipli dengan polosnya membuka baju serta celana kami, tubuhnya mulai menindih tubuh ku dengan senjatanya kecil yang sudah berdiri keras.
Kipli menggesek-gesekan senjatanya itu diatas burung puyuh ku yang masih imut saat itu.