Seluruh siswa dan siswi SMA Pelita Bangsa memusatkan perhatian melihat mobil paling mewah diantara mobil lainnya . Mereka sudah bisa menebak siapa yang mengemudikan mobil itu . Sang bad boy Gavin . Mochi yang baru saja sampai disekolahnya tidak bisa melepas pandangan nya terhadap Gavin yang baru saja datan. Bagaimana Gavin berdiri keluar dari mobil nya sembari mengacak acak rambut nya , dan bagaimana Gavin berbicara Mochi sudah sangat hafal.
"Babu ! bawain tas gue !"
Tasya Rivendar, melemparkan tasnya begitu saja yang reflek ditangkap Mochi yang tiba tiba datang bersama teman temannya . Tasya merupakan most wanted disekolah itu ,namun Gavin sudah bosan dengan Tasya . Bisa dibilang Tasya mantannya Gavin .
"Ta-tapi Sya,—"
"Lo mau ngelawan gue ?!"
"Udah lah Sya kasih aja kue Mochi ini pelajaran !" Siera salah satu teman Tasya mengompori agar Mochi mendapat bullyan lagi hari ini .
"Oke , enaknya kita kasih pelajaran apa ya ."
Tasya memikirkan sesuatu diotak nya yang mana semua ide Tasya sangat buruk .
"Please Sya, gu-gue mau belajar izinin gue pergi."
Tasya tertawa sumbang mengingat Mochi sepertinya ketakutan dengan Tasya .
"Heh, Mochin ! gue gak sebaik yang lo kira . Ya kali gue bebasin lo gitu aja !"
"Siera , Della , Jeni kalian bawa kan ?"
Mereka semua mengangguk dan memberikan botol minuman yang berisi cairan kental berwarna hitam itu pada Tasya .
"Pegangin !"
Tasya menyuruh teman temannya memegang Mochi . Siswa dan siswi lainnya ikut prihatin dengan apa yang terjadi dengan Mochi karena Tasya merupakan donatur terbesar disekolah nya .
"Please , Sya ...."
Mochi menggeleng dengan air mata yang sudah membanjiri kedua pipinya .
"Sorry Mochin !"
Tasya berusaha memegang rahang mulut Mochin kuat dan mulai memasukkan cairan kental berwarna hitam itu . Mochi berusaha menggeleng sekuat tenaganya dan meronta karena Jeni , Siera dan Della memegang tangan Mochi kuat . Mochi terus berusaha hingga Mochi menginjak salah satu kaki teman Tasya dan Mochi berhasil menepis Botol itu hingga mengenai seseorang .
Mereka melihat siapa orang bernasib naas yang terkena lemparan botol berisi cairan itu .
Deg Tasya dan teman temannya langsung menegang ,mengingat orang yang terkena lemparan botol itu adalah Gavin .
"Anjirr ! bau banget lo Vin ."
"Iya bau got gitu terus busuk lagi !"
Leo dan Geo merupakan sahabat Gavin melihat Gavin saat ini dalam mode marah nya . Gavin mengepalkan kedua tangannya dan menggertakkan rahang nya .
"SIAPA YANG LEMPAR GUE !"
Tasya dan teman temannya tidak dapat berkutik ,mengingat Gavin dalam mode bahaya saat ini .
"KALAU KALIAN GAK BERANI JAWAB, GUE KELUARIN DARI SEKOLAH !"
Mochi yang sudah ketakutan akan diancam seperti itu menjawab perkataan Gavin .
"Ta-Tasya."
Gavin memandang Tasya dengan tatapan membunuh miliknya .
Tasya meneguk ludahnya kasar dan segera mencari alasan agar Gavin tidak murka terhadapnya ."Bu-bukan gue Gavin sayang ... mana berani gue kayak gitu sama lo," ucap Tasya takut takut.
"I-iya Gavin , gak mungkin Tasya senekat itu sama lo !"
"Mochi yang lempar Gav !"
Teman teman Tasya membela Tasya dan menuduh Mochi .
"Bu-bukan Gavin , me-mereka bohong . Tasya yang berniat meminumkan cairan dalam botol itu ke aku,tapi tangannya aku tepis jadi kena kamu."
"Apa ? kamu ?!"
Tasya dan teman temannya tertawa sumbang.
"Sejak kapan lo jadi orang special Gavin hah ! mata lo buta ! lihat penampilan lo kayak gini lusuh , dekil hidup lagi !"
Lagi.
Hati Mochi semakin sakit ,namun Mochi tetap bertahan hingga suara menggelegar milik Gavin terdengar .
"Siapa nama lo ?!"
Gavin memandang tajam Mochi membuat Mochi semakin takut .
"Mo-Mochi ."
Leo dan Geo terkekeh pelan mendengar nama Mochi .
"Nama lo lucu Mochi , gak sesuai deh sama orang nya !"
"Mochi a.k.a Mo berCinta Hayuk sinI!"
"Ahahahaha ! pas tuh bro !"
Leo dan Geo menertawakan nama Mochi yang mereka panjangkan sendiri artinya membuat Tasya dan teman temannya menertawakan Mochi .
"DIAM ! Leo , Geo seret Tasya dan teman temannya ke gudang belakang sekolah !"
Tasya dan teman temannya meneguk ludahnya kasar mengingat Gavin akan menghukum mereka .
"Gavin , please lo percaya sama gue ! bukan gue pelakunya ."
Gavin tersenyum miring melihat Tasya yang selalu seperti itu .
"Lo .pasti .akan. menikmati .hukuman nya. bitch !"
Gavin tersenyum miring dan menekankan perkataannya membuat Tasya dan teman temannya menegang dan takut mengingat nada bicara Gavin yang dingin . Gavin memandang tajam Mochi .
"Dan lo jangan senang dulu ! tunggu giliran lo selanjut nya !"
Gavin memberi kode pada Leo dan Geo untuk menyeret Tasya dan teman temannya menuju gudang belakang sekolah tempat nongkrong Gavin bersama kedua teman nya yang sudah mereka sulap seperti rumah pada umumnya . Ada kamar , dan tempat duduk santai .
"Mochi ! awas lo ! please Gavin ... lepasin gue ...," pinta Tasya dengan nada memohon.
Tasya memohon agar Gavin melepaskannya namun Gavin tetaplah Gavin yang tidak punya belas kasihan .
Mochi bernafas lega dan mengucap syukur . Diandra yang datang tiba tiba menepuk pundak Mochi membuat Mochi terkejut .
"Astagfirullah ! Diandra !"
Mochi mengelus dadanya membuat Diandra kebingungan .
"Lo kenapa Mo ? kayak orang ketakutan gitu deh !"
"Itu tadi Tasya dan gengnya mau bully aku tapi untung aja yang kena Gavin ."
"Haa! kok bisa ?!"
Diandra menganga lebar . Itu berarti Tasya dan gengnya dalam masalah besar membangunkan sisi gelap Gavin .
"Iya tadi tuh Tasya mau ngasih aku minuman kayak air got yang busuk banget gitu , aku sebisa mungkin lawan dan aku tepis tangan Tasya eh gak tahu nya Gavin lewat dan kena deh ."
Diandra tertawa lebar membuat Mochi bingung .
"Kok kamu malah ketawa Diandra ?"
"Iyalah ,karma tuh buat Tasya yang selalu bully lo ."
"Diandra , gak boleh gitu namanya juga manusia pasti ada salah dan khilaf ."
"Hmm udah deh mulai ,belain aja terus Mo ! gue masuk kelas dulu bye !"
"Eh ,Diandra tunggu aku ! kok kamu marah sih !"
Diandra pergi meninggalkan Mochi begitu saja karena Diandra jengah melihat Mochi yang selalu pasrah jika dibully Tasya dan teman teman temannya . Dan ini apa katanya kasian ? seharusnya yang dikasihani itu dirinya . Dasar Mochi . Karena hal itu lah Diandra ingin berteman dengan Mochi yang tulus dan apa adanya bukan seperti Tasya dan teman teman nya yang hanya memanfaatkan dirinya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy & The Beast (PINDAH MangaToon)
Teen Fiction"Siapa pun yang melukai lo, akan berhadapan dengan Gavin Angkasa !" Kisah klise, seorang gadis bernama Mochira yang mengagumi bad boy di sekolah nya bernama Gavin. Ketika Gavin tiba-tiba mendekati Mochira hanya karena tumbal kalah balapan, kebersama...