PROLOG

918 48 0
                                    

Kalian pasti senang kan, kalau masuk SMA yang kalian inginkan? Tina Rezeki pun begitu.

Tina senang bisa masuk SMA yang ia sukai, dan berharap SMA yang ia pilih lebih baik dari pilihan orang tuanya.

Silman Rezeki (Papah Tina) pemilik Perusahaan terkenal di kotanya.
Sinta Rezeki (Mamah Tina) Aktris yang lagi populer di dunia hiburan.

Tina anak satu-satunya keluarga Rezeki. Makanya mamah dan papahnya nyuruh Tina buat sekolah di luar negri.

Ya, Tina ga mau sekolah di luar negri, dia maunya sekolah yang dia mau.

¤¤¤

Malam hari
Di rumah Tina

“Pokonya Tina ga mau ke luar negri!” Tina marah-marah ke orang tuanya, sambil membereskan pakaian-pakaian dan kebutuhannya.

“Kamu harus sekolah di luar negri!!” papah Tina sangat marah.

“Tina, turutin aja papah mu ya.” Mamah Tina memegang erat tangan Tina.

“Engga mah, papah udah kelewatan. Dari aku kecil, semua omongan papah aku turutin. Aku harus bisa nyanyi, nari, main piano, dan lainnya. Aku hanya ingin belajar di sekolah yang aku inginkan." Tina tertunduk.

Mengangkat kepalanya, "tapi sekarang, aku ga mau turutin omongan papah lagi,” Tina pergi keluar membawa koper-kopernya.

“Tahan dia!” papah Tina menyuruh penjaga menahan Tina supaya tidak pergi.

“Lepasin!” Tina berusaha melepaskan diri.

“Bawa dia ke kamarnya,” papah Tina sangat murka.

“Baik Tuan!” ke dua penjaga tersebut membawa Tina ke kamarnya di lantai 2.

“Kunci kamarnya, jangan pernah membukanya tanpa seizin saya!” papah Tina memerintah semua orang yang ada di rumahnya untuk tidak membuka pintu kamar Tina tanpa seizinnya.

Mamah Tina menangis melihat Tina di kurung oleh papahnya.

“Nyonya istirahat di kamar aja ya?” bisik pelayan rumah ke mamah Tins.

“Ya, tolong antarkan saya ke kamar.” mengusap air mata dan pergi ke kamarnya.

Sementara itu, di lantai 2.

“Lepasin gue! Sakit woy!” teriak Tina kesakitan.

Dengan kasarnya, ke dua penjaga itu mendorong Tina ke lantai.

“Maaf Nona, ini perintah Tuan.” Ucap ke dua penjaga tersebut dan mengunci Tina di dalam kamar.

“Dasar brengsek kalian semua! Liat aja, gue bakal bebas dari neraka ini!” teriak Tina dari dalam kamarnya.

“Gue harus cari cara buat kabur dari sini,” Tina memikirkan cara melarikan diri dari kamarnya.

“Oh iya! Di kamar gue kan ada ruang bawah tanah menuju taman.” gumam Tina sambil mencari pintu ruang bawah tanah tersebut.

“Mau sampai kapan kalau nyarinya begini, di salah satu lantai ini, ada pintu ruang bawah tanah. Sedangkan lantainya luas begini!" jerit kesal Tina sambil memikirkan cara.

“Aha! Gue tau! Kuncinya ulang tahun gue!
12 desember 2003 = 12-12-03." Ujarnya sambil mencari pintu itu.

Gumam Tina, "berarti dari lantai di pintu, maju 12 langkah kedepan, 12 ke arah kanan dan mundur 3 langkah.” ujar Tina dengan melangkah mengikuti sesuai tanggal, bulan dan tahun lahirnya.

“Nah! Ini pasti pintunya!” membuka sedikit celah keramik.

Tina membuka pintu ruang bawah tanah, “Akhirnya ketemu juga nih pintu.”

Melihat dalam ruangan, “Gelap banget, gue harus bawa senter nih.” Tina berdiri dari asalnya, pergi mencari senter dan membawa koper beserta senter yang ia temukan. Lalu, masuk ke ruang bawah tanah.

“Inilah kehidupan sebenarnya,” ucap Tina di dalam ruang bawah tanah.

Setelah beberapa menit mengikuti jalan di bawah tanah, akhirnya sampai di ujung jalan.

“Akhirnya bebas dari neraka!” sorak Tina bersemangat.

“Waktunya cari tempat tinggal!” ucap Tina dengan semangat.

Orang tuanya tetap ga setujui Tina buat sekolah yang ia inginkan.
Alhasil Tina pergi dari rumah dan cari kosan buat ia tinggal.

Tina ngedaftar sekolah sendiri dengan cara apapun walaupun ortunya ga setuju.
Menjalani kehidupan sendiri dengan menjahui orang-orang suruhan papahnya.

Inilah Kisah Tina di SMA.

·Bersambung·

Halo semua, jangan lupa di vote ya. Biar semangat buat part selanjutnya😊.

*16Mei2020*

Awal Pertama Masuk SMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang