24.Kehancuran karena kesalahan masa lalu.

76 11 0
                                    


"Maksud lo kehancuran masa lalu apa bego?"kesal Razi.

"Lo inget sama Hugi Hermansyah?"tanya seseorang tersebut.

Tiba-tiba Razi merasa dejavu, merasa tak asing dengan nama itu, tiba tiba lintasan bayangan akan hal itu langsung terpampang jelas di otak nya.

"Ehh bang Razi, kenalin nama saya Hugi Firmansyah, panggil saja Firman saya kelas 10 ipa 2 ingin mencalonkan menjadi anggota Stronger."ucap Firman menghampiri Razi namun tak dihiraukan sedikitpun oleh Razi, karena penampilan pun harus di perhatikan jika ingin masuk ke dalam Stronger tidak cupu seperti ini fikir nya.itulah sebab nya Razi tak menghiraukan.

"Gimana bang?"tanya Firman.

"Bro ngantin skuyy."ucap Razi lagi-lagi tak menghiraukan ucapan Firman dan pergi begitu saja ke kantin.

Ingatan itulah yang Razi ingat tentang nama Hugi, apakah mungkin orang yang sekarang ada di hadapan nya adalah Firman? Yang dulu sempat ia tolak mentah-mentah kehadiran nya.

"Sudah ingat?"tanya seseorang tersebut membuyarkan lamunan Razi.

"Siapa lo?"cetus Razi.

"Kenalin, Hugi Firmanyah panggil sekarang Hugi, kembaran nya Hugo."ucap Hugi menjulurkan tangan nya dengan senyum kemenangan.

"Apa motif lo sekarang?"tanya Razi tak menghiraukan uluran tangan Hugi.

"Lagi dan lagi."ucap Hugi menarik kembali tangan nya yang sempat tadi julurkan."berbeda bukan? Gue yang dulu sama yang sekarang?"tanya nya.

"Jangan banyak basa basi anjing!!"tegas Razi.

"Gue dendam!!"tegas Hugi dengan tatapan sengitnya.

"Terus kenapa harus Rika hah?"tanya Razi.

"Mulai dari awal dulu men."santai Hugi.

"Dendam lo sama gue bukan sama mereka."sinis Razi.

"Tapi mereka juga lingkupan lo."ucap Hugi."bayangin aja, gue yang cupu yang butuh dukungan saat gue mencalonkan untuk jadi Stronger tapi dengan mudah nya lo patahin semangat gue dengan sikap lo yang kaya gitu."lanjutnya.

"Dia siapa anjir? Gue kagak kenal."sergah Abda."dia emang satu sekolah sama kita?kenapa wajah nya mirip sama si Hugo?"tolol Abda.

"Anjirr jangan malu-maluin bangsat tadi dia udah jelasin semuanya, dia kembaran nya Hugo."bisik Dimas kesal.

Kini jadilah Razi yang berhadapan dengan Hugi dan Raga yang berhadapan dengan Hugo sang para panglima tempur sudah mulai mengibarkan bendera peperangan nya.

"Dua tahun gue rubah diri, buat bikin lo hancur, dan kini saatnya."sinis Hugi.

"Jangan pernah sentuh sahabat-sahabat gue dan orang yang ada di sekitar gue dengan tangan kotor lo."cetus Razi.

"Tapi semuanya udah terlambat, satu persati diantara kalian udah mulai hancur kan?"santai Hugi.

"Lancarkan bro!"lirik Hugo pada Hugi dengan senyum kemenangan.

"Menurut lo segampang itu?"ucap Razi.

"Dan menurut lo? Cuma gue yang jalanin rencana ini? Bahkan kalian udah kecolongan sama cepu sekolah kalian sendiri termasuk gue, orang kecil yang tak pernah di anggap kehadiranya."sinis Hugi.

Bughh...

Bogeman mentah sudah mendarat mulus di rahang Hugi, kini kemarahan Razi sudah benar-benar menguasai emosinya, memikirkan keadaan Lena nantinya, dia sama sekali tidak ingin terjadi sesuatu terhadap Lena.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang