1. Prolog

216 12 3
                                    

“Hari ini lo ada kerjaan enggak, Zaf?”

“Enggak ada, emang kenapa?”

“Ikut gua bentar ya, bentar aja ke kedai yang di perempatan sonoh. Lagian kan gua mau main kerumah lo nih hari ini jadi biar sekalian aja gitu.”

“Beneran enggak lama kan? Yaudah ayo buruan, gua capek mau cepet-cepet rebahan di rumah.”

“Iya ayo.” Kedua laki-laki itu bergegas melangkahkan kaki ke parkiran sekolah.

Zafran Aditya dan Kenando Wijaya. Keduanya merupakan most wanted di SMA Garuda Jakarta. Tidak heran, jika banyak sepasang bola mata terutama milik kaum hawa yang merekam setiap gerak-gerik mereka. Seperti pembicaraan singkat mereka di koridor depan kelas IPA 3 tadi contohnya.

Memiliki postur tubuh ideal dengan bola mata hitam pekat dan hidung yang mancung membuat Zafran terlihat begitu sempurna di mata kaum hawa. Apalagi kepandaiannya dalam bidang akademik dan non akademik seolah menambah nilai plus untuknya. Kenando yang juga memiliki postur tubuh serupa namun dengan bola mata yang berwarna kecoklatan dan rambut yang sedikit ikal tidak kalah sempurnanya dari Zafran. Keduanya pandai dalam bidang akademik, meskipun mereka adalah teman dekat tetapi dalam prestasi akademik mereka adalah rival. Ya, bersaing secara sehat dalam prestasi.

Tidak berselang lama, kedua laki-laki itu sudah sampai di sebuah kedai yang dimaksud Kenando atau yang akrab dipanggil Ken. Tanpa aba-aba Ken langsung masuk kedalam kedai diikuti Zafran dibelakangnya. Sorot mata Ken langsung mengitari penjuru kedai dan berakhir disatu meja dipojok kanan ruangan yang ditempati dua orang. Ken menemukan sosok yang selama ini begitu ingin ia temui.

Pandangan keduanya bertemu. Sorot yang penuh kerinduan namun juga menuntut penjelasan. Ken menarik napasnya perlahan dan menghembuskannya secara kasar. Jujur ia sedikit gemetar menatap manik mata itu namun tak dapat dipungkiri bahwa ia begitu rindu. Dengan hati yang masih terus menggerutu Ken memantapkan langkahnya menuju meja itu. Zafran masih mematung ditempatnya, bingung dengan apa yang terjadi pada Ken dan siapa orang itu. Lalu, sedetik kemudian Zafran ikut melangkahkan kakinya mendekat untuk bergabung bersama ketiganya.

***
Haloooo 😂
Pasti ada nih yang bilang "cerita kemaren aja ga diselesain, kok buat cerita baru lagi sih."
It's okay, mungkin kalian gatau betapa susahnya nulis :)) Aku pengen coba nulis dengan tema yg lebih baru gengs, semoga aja bisa diselesain hehe.
Buat yang udah baca, jangan lupa vote sama komennya yah. Biar aku bisa terus semangat nulis ❣️ Makasihh

Palembang, 03-03-2020

ZAFIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang