Hanya sekumpulan short stories yang dipakai sebagai sarana belajar nulis. Haha.
Mainly oneshoot, only about Yocat. Mungkin akan ditambah karakter lainnya sesuai kebutuhan masing-masing chapter.
Please enjoy and don't hesitate to leave your comment :)
Sudah pernah di up di twitter, jadi mungkin sudah ada yang pernah baca. Ini pendek sih ya, but still, happy reading.. :)
#####
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Belepotan banget sih hyung..."
Yohan pasti tidak pernah absen untuk menyuarakan kekehan pelan dan protesnya, kapanpun ia mendapati sosok itu sedang menikmati makanan kesukaannya. Siapa lagi kalau bukan Kim Wooseok, si penikmat ceker ayam yang tidak pernah peduli soal apapun jika sudah menyantap makanan yang agak pedas itu. Bahkan ketika tangan dan sekitar mulut-pipinya penuh dengan bumbu berwarna kemerahan.
Biarkan saja, kebersihan dan kerapian itu urusan belakangan, katanya.
Tangan Yohan yang menggenggam tisu juga akan otomatis terulur untuk membersihkan mulut dan pipi hyungnya itu. Lalu Wooseok hanya mengerucutkan bibirnya, sambil menjauhkan kepalanya seolah berkata bahwa acara makannya tidak boleh diganggu sedikitpun.
Bersihinnya nanti saja kalau ceker ayamnya sudah habis.
Kalau sudah begitu, Yohan hanya akan mengusak rambut Wooseok dengan gemas, sambil sesekali ikut mencicipi makanan yang menurut Yohan entah di bagian apa nikmatnya. Ribet banget sih yang ada, katanya. Yohan betul-betul tidak paham, tapi jika dengan Wooseok hyungnya, ia akan ikut-ikut saja.
Wooseok gantian menyuarakan kekehannya saat Yohan menyerah dan meletakkan tulang cekernya dengan sedikit kasar ke dalam plastik sampah di hadapannya. Ia mendecak pelan karena kesal, tidak paham cara menikmati ceker agar tulangnya tidak ikut termakan. Tapi sedetik kemudian bisa langsung tersenyum ketika tangan Wooseok terulur di depan bibirnya.
"Aaaaaaa," Wooseok meminta Yohan membuka mulut, lalu menyuapkan ceker ayam yang sudah disisihkan tulangnya ke mulut pria yang lebih muda. Melihat Yohan yang akhirnya mau mengunyah dengan semangat membuat senyuman Wooseok kini terpatri jelas di wajahnya.
"Makan ini tuh harus sabar.. Ada triknya," Wooseok kembali sibuk dengan ceker ayamnya sambil bergumam pelan. Yohan hanya mengangguk pelan, karena apapun yang membuat Wooseok senang pasti akan ia iyakan.
"Seok, aaaaaaaa... Aku juga mau disuapi," Seungyoun yang entah muncul darimana tiba-tiba datang dan langsung menyodorkan wajahnya tepat di hadapan Wooseok. Yohan yang melihatnya pun terkekeh gemas, karena bisa ditebak, kedua hyungnya itu pasti akan beradu mulut sebentar lagi. Ya bagaimana tidak, Seungyoun sangat kebiasaan menyerobot atau muncul tiba-tiba.