21 | denial

1.3K 239 15
                                    

gue dan siyeon cuma temen.
we're friends.
gue gak punya perasaan apa-apa sama dia.
tapi gue nyaman saat gue di dekat dia.

pikiran itu membuat jeno mengusap wajahnya kasar pada jam satu malam.

"gue udah gila kali, ya." gumamnya. "nggak. nggak mungkin gue suka sama siyeon."

matanya memperhatikan profil line gadis itu.

"cantik. lo cantik." puji jeno.

lelaki itu menggelengkan kepalanya kuat-kuat sembari memukul pelan bibirnya. "anjir. barusan gue ngomong apasih."

jeno memijat pangkal hidungnya. "ah, orang gue cuma muji doang. gak ada salahnya, kan?"

mari tinggalkan jeno yang sedang bertarung dengan ego-nya saat ini. dasar denial!

•••

siyeon merasa ditatap oleh jeno akhir-akhir ini. bukannya merasa kegeeran ya. tapi siyeon yang ngerasain sendiri.

tiap kali siyeon menengok ke belakang tempat jeno duduk, lelaki itu langsung mengindahkan tatapannya ke arah lain.

aneh? tentu saja. seperti saat ini, ia dan eunbin sedang makan siang di kantin.

"yeon, gue rasa jeno ngeliatin lo terus daritadi. kalian kenapa sih?"

gadis itu berhenti menyendokkan makanannya, lalu menengok ke belakang. tatapannya menabrak netra tajam jeno.

siyeon mengangkat satu alisnya dengan penuh tanda tanya. setelah itu, jeno memalingkan wajahnya ke arah lain.

"kenapa sih?"

gadis itu hanya mengangkat bahu.

•••

"ngeliatin apaan sih?" jaemin merebut ponsel jeno.

"anjing balikin!"

"oh, lagi nge-stalk siyeon. tumben."

"diem lo."

"kenapa? kangen ya lo?"

"berisik."

"yaelah, no. kalo suka, akuin aja kali."

"ngga, kita berdua cuma temen."

"cih, denial banget lo, nyet."

―TBC―
temen-temen rekomendasiin aku drakor yang bagus dong?

strawberries & cigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang