Gadis yang selalu berkata kasar itu sekarang bertutur kata halus. Dia yang dulunya gonta ganti pacar sekarang sudah menjaga jarak dengan lawan jenisnya, tentunya kecuali dengan sang papa dan adik laki-lakinya. Dan gadis yang dulunya bar-bar sekarang sudah berubah, Yah walaupun bar-barnya masih ada sedikit.
Dia, Zabel Azzahra. Dipanggil Zahra oleh keluarga dan Zabel oleh orang lain. Gadis yang kelakuannya bad dengan nilai plus playgirl. Tapi itu dulu. Ingat DULU!! Sekarang bisa dilihat bagaimana prilaku dan tuturkatanya.
"Aku berangkat yah, Ma. Udah telat soalnya."
"Kamu sih! Kalau halangan itu bukan tandanya kamu bisa malas-malasan. Masih banyak amalan yang bisa kamu lakukan di waktu subuh."
Gadis tersebut meringis, "iya, Ma. Maaf."
"Ngapin minta maaf ke, Mama?" tanya Mama sambil tersenyum.
"Ngak tau, kalo sama Mama bawaannya mau minta maaf terus." Jawab Zabel juga dengan senyumnya.
"Luluh mama mah kalau kamu nurut kayak gini." wanita paruh baya tersebut mengusap kepala anaknya yang tertutup hijab dengan sayang.
"Hehe... Kalau gitu aku berangkat yah, Ma. Assalamualaikum."
"Iya, hati-hati. Waalaikummusalam."
****
"Assalamualaikum."
"Waalaikummusalam." sebagian besar siswa dan siswi di dalam kelas XII mipa 2 menjawab dengan serempak. Sedangkan sebagiannya lagi hanya mengangguk, bisa dimaklumi karna siswa disini tidak semuanya yang muslim.
"Tumben telat, Bel?" tanya Azka––sahabat Zabel––yang sedari tadi memperlihatkan Zabel sejak ia mengucap salam.
Zabel menjawab sambil meletakkan tasnya, "telat bangun gue, Ka."
"Tumben? Sejak dua minggu ini lo ngak pernah telat lagi loh?" Alya––sahabat Zabel––yang sedari tadi mengamati kedua sahabatnya sekarang memutar tubuhnya kebelakang. Rambut kuncir kudanya bergoyang dengan indah.
Benar. Azka dan Alya belum memakai hijab. 'Pengap' itu jawaban mereka jika Zabel meminta mereka untuk berhijab. Zabel tak bisa terus memaksa mereka. Setidaknya sekarang, kedua sahabatnya itu sudah memakai rok sampai mata kaki dan baju yang sampai pergelangan tangan mereka.
Zabel sedikit meringis, "gue lagi enggak sholat. Makanya bangunnya kesiangan."
"Oh pantes." Alya mengangguk, "lo udah bikin PR nya bu Endah?" lanjutnya.
"Udah." Jawab Zabel singkat.
"Kalau gitu gue minjem!" pinta Azka cepat. Ia sudah berdiri di samping Zabel dengan menyodorkan tangannya.
"Buat sendiri apa salahnya sih?" terdengar suara keberatan dari Zabel. Walaupun demikian ia tetap menyodorkan Buku PR PKN nya kepada Azka.
"Yang Ikhlas, Bel!" tegur Alya.
"Astagfirullah, iya ini gue ikhlas."
"Lagian enceran otak lo dikit napa!" tambah Alya yang sekarang menatap Azka.
"Enggak ah. Nanti kalau gue pinter orang-orang pada minta contekin ke gue kayak Zabel."
"Allahuakbar."
.
.
.
.
Halo!!! Assalamualaikum.
@nabilajamal_elafif
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Teen FictionDidunia ini emang gak ada yang sempurnakan? "Saya ngak sesempurna yang kamu bayangin, Azlan." Zabel. "Lo fikir gue juga sempurna. Kita berdua memang ngak sempurna. Setidaknya dengan bersama-sama kita bisa saling memperbaiki, saling menutupi keburuku...