Irene keluar dari mobil hitamnya dengan perasaan sedikit risih dimana ia merasa diperhatikan oleh orang orang pasar, tak heran karna style nya yang sungguh mewah dan wajahnya yang sungguh cantik elegan membuat siapapun membeku melihatnya.
"Sialan,kalau saja jalan menuju bank tidak ditutup aku tak akan repot repot kesini" irene menggerutu kesal, pasalnya ia kesini hanya bertujuan untuk membeli buah dan ia tidak membeli nya di supermarket karna ia takut harganya kemahalan sedangkan ia tak bisa mengambil uang ke bank karna jalannya tertutup.
Ia pergi menuju tempat buah buahan ternyata harga nya cukup terjangkau ia memutuskan untuk membeli buah apel karna ia memang menyukai apel
Setelah selesai berbelanja Irene tak sengaja melihat seorang nenek yang sedang ingin menyebrang jalan raya, karna Irene merasa dirinya banyak dosa ia memutuskan untuk membantu nenek itu dengan alasan agar dosa nya sedikit berkurang.
"Ahjuma anda ingin menyebrang kan? Mari aku bantu"
Orang itu hanya tersenyum melihat ada orang yang mau membantunya menyebrang
"Ah ahjuma ini aku ada sedikit apel ambilah"ucap Irene memberi satu tas yang berisi 5 buah apel
"Khamsamnida kau sangat baik,semoga Tuhan memberkatimu" ucap nenek itu hanya ditanggapi senyuman dengan irene
"Dan jika kau memiliki masa lalu yang pahit,lupakanlah, jaga ke delapan adikmu dengan baik meskipun itu bukan adik kandungmu" ucap nenek itu tiba tiba membuat senyuman Irene memudar tergantikan dengan ekspresi kebingungan
"Dari mana kau-" belum selesai Irene bertanya tangannya sudah digenggam oleh nenek tua itu
"Aku tahu kau memang merindukan bibi mu dipanti asuhan dulu,kau sampai sekarang masih tak percaya dia sudah menghilang, namun percayalah dimana pun dia berada dia pasti bahagia, tugasmu sekarang adalah menjaga kedelapan adikmu nee?" jelas nenek tua itu
Irene menatap kosong, terasa memori laknat yang terjadi 6 tahun silam dimana itu adalah hari terburuk dalam hidupnya
Irene merenung sebentar hingga menyadari ada yang meneriakinya dari belakang
"Yak? Nona kau berbicara dengan siapa dari tadi?" ucap seseorang dibelakangnya
"Aku? Aku berbicara dengan-" lagi lagi Irene bungkam saat melihat nenek tua tadi sudah menghilang
"Di- dimana orang yang aku ajak berbicara tadi?"
"Hei nona sudahlah kau berbicara sendiri dari tadi"
"Benarkah? Ah maaf mungkin aku sedang kelelahan" Irene pergi dengan perasaan bingung sekaligus malu
Ia menancapkan gas mobil nya lalu pergi menuju kantor.
-
Irene terduduk di kursi kantornya tangan kanannya memegang gelas berisi white coffie kesukaannya sedangkan tangan kirinya menopang dagunya
"Mengapa ingatan laknat itu terus kembali.." ucap irene sendu sambil melepas tangan kiri yang menopang dagunya
Tak terasa mata wanita itu mulai berkaca kaca, setiap ingatan itu muncul selalu membuat irene lemah, ditambah lagi ia adalah kakak tertua dan ia harus menahannya walaupun ini terasa sungguh sakit di dada nya
Dengan segera ia mengusap air matanya yang hampir keluar setelah mendengar suara pintu terbuka
''Eoh? Kau? Mengapa kau kesini? Kan aku suah bilang kau harus istirahat kau ini apakah tak mendengar kata kata ku huh?" omel irene kepada orang yang baru saja berjalan menuju meja nya siapa lagi kalau bukan Wendy
"Aniya eonnie aku hanya tak enak saat tak membantumu, lagi pula aku juga bosan mendengar Rose,Lisa,Yeri dan Joy yang sangat berisik dirumah"
"Terserahlah aku hanya ingin bersantai dikantor karna menurutku suasana disini nyaman"
"Cih dasar, bukannya kau istirahat di Mansion malah kau istirahat di kantor" kesal wendy
"Hm lihatlah matamu nampak sedikit basah,apa kau menangis?"lanjut wendy dikala melihat mata Irene sedikit basah membuat nya curiga
"Tidak aku tak menangis"bela irene dengan nada senormal mungkin
"Kau bohong,mana mungkin aku tak mengenal kakak ku yang sok kuat didepan adik adiknya ini?,secara aku adalah orang yang paling hafal tentang kakak maupun adik adiku" ucap wendy dengan kesan menyombongkan diri
"Katakan lah apa yang membebani fikiranmu sekarang"
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect of BlackVelvet ✔
Fanfictiongabut kan? baca ini - typo bertebaran ⚠️ - Hanya kisah BlackVelvet hasil khayalan author semata Hidup itu rumit, kejam, dan berat. Maka jagalah orang orang yang kamu sayang. Layaknya BlackVelvet 9 wanita yang tetap terikat walau sebesar apapun masa...