Cincin Akademi

34 2 0
                                    

Suara angin malam terasa sejuk menemani hati gadis manis bergingsul itu. Aira masih berdiri di rooftop kamar hotelnya. Ia masih mengenakan dress dan jilbab yang dipakai di acara Makrab tadi.

Kota yang sering disebut sebagai kota harapan itu masih terbilang cukup ramai di jam 1 malam. Suasana lalu lalang orang, hiruk pikuk tukang ojek yang mengantarkan penumpang, dan warung angkringan yang masih setia menemani pelanggannya. Semuanya terbingkai rapih dalam satu kata "Magelang".

Semakin malam angin semakin berhembus kencang. Jilbab mocca yang Aira kenakan berkelebat di punggungnya. Akhirnya ia putuskan untuk masuk dan beristirahat di kamar.

Setalah bersih-bersih badan dan mengenakan piyama tidur berwarna pink bergambar kucing kecil kesukaannya, Aira pun merebahkan badannya yang sedikit terasa pegal. Matanya sudah hendak terpejam. Tapi ia urungkan.

Aira beranjak dari tempat tidurnya, dan mengambil sesuatu dalam tasnya. Ia baru ingat, sebelum Dika pamit setelah mengantarnya tadi. Dika sempat memberikan sesuatu kepadanya.

-----
"Aku ada sesuatu lagi buat kamu Ra" Ucap Dika kepada gadisnya yang masih membereskan tas selempang yang agak sedikit melonggar dari punggung lengannya.

"Apa hayooo hha?" Tanya Aira seraya tertawa jahil kepada kekasihnya itu.

"Ini" Kata Dika sambil menyerahkan sebuah kotak kecil berwarna merah kepada Aira.
"Tapi dibukanya nanti aja yaaah, kalau kamu udah sampai kamar hotel hhe" Tambanya lagi.

Aira menerima kotak merah itu. Dan tersenyum jahil kepada Dika.

"Apaan ini Dikaaa? Cincin lamaran? Hha"

"Nanti juga kamu tau ko sayaaang" balasnya lagi dengan tersenyum.

"Iyadeh iyaaaa. Yaudah aku masuk dulu yah Diiik. Makasih banyak buat waktunya di Magelang. Makasih pompomnyaaa, tau aja gadisnya suka pompom hha. Makasih udah bawa aku ke Akmil, ketemu temen-temen kamu. Makasih juga buat hadiah ini, padahal mah aku belum tau isinya apaan hha. Pokonya makasih banyak Komandankuuu" balas Aira panjang lebar menuturkan isi hatinya.

"Aku yang makasih sama kamu sayaaang. Makasih udah bela-belain jauh-jauh sempetin waktu dari Jakarta buat dateng ke acara Makrab aku. Makasih Aira sayaaang. Salam juga buat Mamah, Andra sama Aura. Fii 'amanillah besok pulangnya yah. Maaf aku ngga bisa anter kamu ke Bandara"

"Sama-sama Dikaaa. Siap in syaa allah nanti salamnya disampaikan. Yaelaaah kaya aku anak kecil aja dianter segala hha. Oke aku masuk yah, assalamu'alaikum Komandaaan"

"Wa'alaikumussalam Aira pompomkuuu hhe"
-----

Sebuah kotak kecil berwarna merah. Ada lambang Akmil di depannya. Dibukanya kotak itu, nampak sebuah cincin putih yang diatasnya bergambar logo korps letting Dika, disamping cincin itu berlambangkan logo Akmil, juga dibalik bagian dalam cincin itu bertuliskan nama (Andira 2019). Dan ada selembar kertas yang terlipat rapih dibawahnya.

Dibacanya isi surat itu dengan penuh rasa haru dan bangga. Tak terasa air mata pun menetes disudut matanya.

Magelang , 28 Juni 2019
To : Aira Nara

Mungkin ketika kamu membaca surat dariku, kamu sudah melihat cincin putih itu. Airakuuu, itu cincin akademi. Sebuah ikatan yang bisa dikatakan sakral dalam menjaga sebuah komitmen dengan seseorang yang Taruna Akmil percaya, karena tidak semua perempuan dan tidak sembarang perempuan bisa memakai cincin itu.

Aku memberikan cincin itu kepadamu, karena aku percaya kamu. Aku percaya kamu bisa melewati hari-hari dengan atau tanpa adanya aku. Aku yakin kamu bisa menemani setiap langkah juangku sampai Praspa dan kehidupan Perwiraku.

Sejujurnya, aku tidak menjadikanmu pilihan dalam hidupku Airaaa. Tapi aku menjadikanmu tujuan untuk sekarang, nanti dan selamanya.

Tetaplah seperti Airaku yang dulu dan sekarang. Yang cerewet dan manja tapi solehah. Hheee
Semangat kerja dan kuliahnyaaa. Jaga kesehatan loooh jangan makan yang pedes mulu, kasian tuh lambung kamu. Wkwkwk

Cincin ini boleh kamu pakai atau boleh kamu simpan saja. Intinya aku sayang kamu Aira Naraaaa.
Much much much laf for you. :)

With Love,
Andika Prawira

Air matanya menetes perlahan disela-sela senyumannya. Aira baru tau kalau kekasihnya bisa merangkai kata dengan romantis.

Dipakainya cincin akademi itu di jari manis Aira. Senyum bahagia tergambar jelas di wajahnya. Memang ada rasa sedih ketika Aira harus kembali jauh dari Dika. Tapi kekasihnya itu selalu mampu mengembalikan senyum dan tawanya.

"Thank you Komandankuuu. I'am gonna miss you Diiik" dalam batin Aira.

Malam ini Aira tertidur dengan nyenyaknya. Karena kebahagiaan selalu Dika hadirkan dalam hidupnya, walaupun hanya dengan cara dan hal yang sederhana.

* Kepercayaanmu adalah tanggung jawabku. Dan komitmenku adalah sebuah jawaban dari tanggung jawabmu.
(Aira Nara)
.
.
.
.
.

Holla readers.👋🏽
Jumpa lagi nih sama DILY.😁
Wahwaaah ada yang dikasih cincin tuh roman-romannyaaa.😅
Meleleh aku Baaang bacanya.🤭
Bagaimana kelanjutan kisah ANDIRA (Andika & Aira)?

Jangan lupa tinggalkan saran dan masukan di kolom komentar yah. Suapaya author lebih semangat lagi menuliiis.
Thank you. :)

Distance I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang