Oneshoot

702 100 21
                                    

Terinspirasi dari ost. Until we meet again the series. Beberapa part dalam cerita juga ada yang aku ambil dari seriesnya. Aku lagi mabok ohmfluke dan gak bisa move on dari series bl thailand ini T T ohmfluke nya manis bgt, kaoearth juga. Nah pas liat mv ost. Until we meet again tersebut muncul lah ceritanya Hahahaha.

Jadi begitulah awal munculnya ide cerita ini wkwkwk.

.
.
.
.
.
.

Enjoy the story

Tumbuh di keluarga broken home menjadikan namja berperawakan tinggi dengan marga Oh tersebut menganggap cinta itu hanya sebuah omong kosong semata.

Melihat sendiri secara nyata kedua orang tuanya yang pada awalnya saling mencintai berakhir dengan perpisahan.

Janji di hadapan tuhan untuk hidup bersama selamanya sampai maut memisahkan dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing hanya sebatas fiktif belakang.

Jika pada akhirnya hanya untuk berpisah, maka untuk apa mereka mengikat hubungan sampai sejauh ini?

Sejak kedua orang tuanya memilih untuk berpisah, Sehun meyakinkan dirinya bahwa cinta itu tak pernah ada. Ia tak percaya lagi akan cinta dan menutup hatinya, menutupnya rapat dari setiap hati yang mendekat.

Bukan berlebihan, Sehun hanya takut akan sakitnya cinta. Tak ingin merasakan seperti yang kedua orang tuanya alami.

Hingga dia datang dan mengubah segalanya. Dirinya, cintanya dan segala yang ada pada namja berparas manis tersebut mampu mengubah persepsi Sehun akan cinta seratus delapan puluh derajat.

Kim Jongin

Satu nama yang mampu membuat kedua sudut bibir seorang Oh Sehun tertarik membentuk sebuah senyuman dengan hanya memikirkan namanya.

Sehun sangat ingat bagaimana si tan bak kembang gula tersebut dengan berani mendekatinya, berdiri di hadapannya dengan senyuman terindah yang pernah Sehun lihat dan tanpa beban mengutarakan perasaan pada Sehun.

Sehun ingat sekali. Saat itu Sehun sedang membaca sebuah buku di halaman depan fakultasnya, di sebuah bangku panjang yang kosong, hanya ia yang duduk di sana sendirian.

Ia sedang membaca dengan sangat fokus juga serius sebelum sepasang sepatu menapak tepat di hadapannya. Sehun mengangkat pandangannya hingga mata tajamnya bersibobrok dengan sepasang mata bulat menggemaskan yang sedang tersenyum kearahnya.

"Hai."

Kata pertama yang keluar dari bibir sewarna sakura di musim semi nyatanya mampu memacu kerja jantung Sehun dibawah batas normal.

Sepanjang hidupnya tak pernah ada satu pun yang berani dekat dengannya seperti yang namja di depannya lakukan sekarang. Sifat introvert nya yang parah menjadikan sehun tak pernah berkeinginan memiliki sahabat di dekatnya.

Sehun tak membalas sapaan dari si tan, hanya memandang datar namja yang menyapa tersebut. Rupanya tak mendapat balasan dari namja yang ia sapa tak membuat senyum seorang Jongin mengendur, si manis berkulit tan tersebut malah tersenyum lebih lebar hingga membuat netra indahnya yang bulat membentuk bulan sabit.

Ia kembali bertanya pada namja di depannya ini " Sunbae-nim siapa namamu? Aku Kim Jongin" Bukannya menjawab namja tersebut malah kembali ke kegiatan membacanya.

Jongin mempoutkan bibirnya lucu saat tak mendapatkan balasan. Namun ia tak kehilangan akal, ia tak menyerah untuk mengetahui nama dari sang senior.

"Sunbae sedang membaca buku apa?" Satu pertanyaan tak ada respon.

"Sunbae kau angkatan berapa?" Masih tak ada respon.

SO LUCKY (HUNKAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang