8
•
"Bagaimana menurutmu, apa aku pantas untukberkencan denganmu sekarang?"
"Kau memang pantas, sensei. Tapi setelah perjanjian ini berakhir, aku tidak akan menjamin apapun." Sakura menjawab. "Orang bisa berubah kapan saja Kakashi-sensei."
"Tapi aku tidak." Kakashi segera menyela. "Sejak dulu aku tetap sama, kencan ini aku tawarkan tulus dari hatiku, kau mau percaya atau tidak, semua terserah padamu."
Seolah hawa panas meniup pipi Sakura, ia memerah, sedikit.
"Lihat, kau menggodaku lagi. Sensei!" Sakura berseru sangat pelan dan menahan bibirnya untuk tidak tertawa ataupun tersenyum.
Bagaimanapun, gombalan Kakashi sangat menggelitik hatinya.
"Hentikan itu, apa bisa?" Suara Kakashi terdengar resah.
"Apa yang harus aku hentikan?" Sakura bertanya pelan dengan bingung atas pertanyaan Kakashi.
Mereka saling berbisik satu sama lain sejak tadi, seolah takut ada yang mendengar ucapan mereka. Namun siapapun yang melihat kemesraan itu, pasti akan cemburu.
"Memanggilku sensei, kau bisa memanggilku Kakashi atau mungkin Anata?"
Kakashi menggoda Sakura lagi, gadis itu kini tidak dapat mengendalikan dirinya.
Inilah yang ia takutkan, godaan Kakashi dapat membuat Sakura lupa diri kapan saja.
Ia bisa melupakan tujuan hatinya, sudah lama ia menahan agar tidak pernah jatuh cinta pada gurunya sendiri.
Tapi Kakashi terus menariknya agar merasakan hal itu, Sakura jatuh cinta. Ia tidak dapat menahannya lagi.
"Tidak mau." Sakura menolak, ia menggigit pelan bibir bawahnya kemudian berkata. "Aku akan memanggilmu Kakashi selama disini, jika kau benar-benar tidak keberatan karena menurutku itu kurang sopan."
Kakashi mendorong Sakura pelan, menarik tangan gadis itu keatas, kemudian membuat Sakura berputar hingga akhirnya di tarik sampai hampir terjatuh dan Kakashi menahannya.
Ia mempelajari dansa romansa ini dari buku Icha-icha paradise, ternyata berhasil dan mampu membuat dirinya sendiri hampir kehabisan nafas karena hidungnya yang di balik masker hampir bersentuhan dengan hidung Sakura.
"Sure." Kakashi menarik Sakura lagi hingga mereka kembali ke posisi dansa yang semula.
"Tapi jika tidak sedang di depan umum, apa kau pernah memanggil Kazekage dan Mizukage dengan nama depan mereka?" Kakashi bertanya karena penasaran.
"Seringkali, karena mereka yang meminta."
"Lalu aku memintamu, tapi kenapa tidak mau dengan kata Anata?"
"Memangnya kau suamiku?" Sakura mendelik. "Panggilan itu tidak cocok untuk kencan."
Tiba-tiba musik berhenti mengalun membuat seluruh tamu diam, lampu temaram berubah menjadi terang dan Gaara sudah berdiri sembari memegang mic.
"Terima kasih untuk seluruh tamu undangan yang hadir pada acara malam ini, ini merupakan pembukaan untuk rangkaian acara sesungguhnya selama empat hari kedepan, besok kita semua akan mengunjungi beberapa tempat wisata gurun milik Suna yang baru saja selesai. Pertemuan ini diadakan untuk meningkatkan kerja sama antara kita semua sekaligus perayaanku." Gaara menjelaskan, seluruh tamu bertepuk tangan untuk memberikan apresiasi atas pidato singkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Love (KakaSaku) ✓
FanfictionSummer Love KakaSaku Area Acara di Sunagakure membuat Sakura merasakan musim panas yang benar-benar panas. Jika harus kencan kontrak apakah dia mau? Kakashi memberinya banyak penawaran bagus. Penawaran yang datang tepat waktu, ketika Sakura benar-b...