9//

3.8K 381 56
                                    

Jangan lupa vote dan coment~

Jangan lupa vote dan coment~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

😭

--

"Hyung, ayo kita ke supermarket!"

Kyei dan Yoongi sontak menoleh ke belakang. Melihat Jimin yang melongokkan kepalanya di balik pintu. Mata laki-laki itu sedikit membesar ketika mengetahui bukan hanya Yoongi di dalam studionya tapi ada Kyei juga.

"Ah, Kyei. Apa kabar?" sapa Jimin ketika ia benar-benar masuk ke dalam studio. Tersenyum lebar hingga matanya menyabit.

Kyei ikut tersenyum. "Kabarku baik, bagaimana denganmu, Jimin?" Gadis itu memutar posisinya menghadap Jimin agar dapat memberi atensi penuh.

Jimin ikut tersenyum. "Kabarku juga ba—"

"Ada apa kau kemari?" potong Yoongi.

Kyei dan Jimin sontak menoleh ke arah Yoongi yang kini memutar kursinya ikut menghadap Jimin. Sejauh ini Kyei masih melihat netra Yoongi cukup tenang, namun jelas berbeda bagi Jimin yang kini menarik seutas senyum miring dengan kedua alis yang dinaik turunkan menggoda. Jelas Yoongi tidak bodoh untuk mengetahui arti tatapan Jimin, maka ia bersedekap sembari menaikkan sebelah alisnya. "Ada apa kau kemari?"


"Ayo ke supermarket!"

Yoongi mendengus. "Kenapa kau ingin ke supermarket?"

Menyandarkan tubuhnya yang dibaluti kaus abu-abu berlengan pendek pada daun pintu, Jimin memanyunkan bibirnya. "Jungkook kehabisan stok susu pisangnya dan terus merecokiku jika tidak membelikannya." laki-laki mencebikkan bibirnya. "Aku heran kenapa selalu minta kepadaku bukannya pada Seokjin-hyung ataupun staff yang lainnya. Jadi—temani aku ya!"

Yoongi menatap Jimin datar dan memutar kursinya membelakangi Jimin lantas kembali berkutat dengan layar monitor di depannya. Berniat sepenuh hati untuk menghiraukan presensi Jimin yang kini melongo menatap punggungnya. Demi Tuhan, Yoongi sangat tidak rela harus melelahkan diri untuk membeli sebotol susu pisang yang nyatakan bisa dibeli di market yang terletak tepat di seberang gedung kantor. Dan Jimin, kenapa harus menjadi manusia bodoh jika ia bisa menyuruh salah satu staff untuk membeli ke bawah, lalu ia tinggal berj saja ke Jungkook dengan berbohong kalau ia yang pergi membeli.

"Hyung!"

"Tidak."

"Dompetku ketinggalan di apartemen," rengek Jimin.

"Kau bisa mengajak Jin-hyung dan Hoseok." Tangan Yoongi yang tadi sibuk dengan mousenya berhenti, ia menoleh menatap Jimin. "Kenapa tidak bersama Taehyung saja? Biasanya juga bersama."

"Dia sedang di apartemen."

"Kenapa kau tidak ikut?" tanya Yoongi, laki-laki itu kembali fokus pada layar monitornya. Menggeser-geser garis hijau yang sedari tadi berjalan seiring dengan irama yang terdengar.

ROUND✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang