Bel pulang sekolah telah berbunyi lima menit yang lalu tetapi hampir semua murid masih berada di sekolah karena hujan yanh sangat lebat yang membuat kepulangan mereka terhalang oleh hujan. Saat ini di kelas X-A Gabriella, Labibah, Nareswari, Fanya dan juga Armila sedang melaksanakan jadwal piket kelas.
"Ck! Kenapa sih mesti hujan! Ntar aja gitu kalo gue udah balik!" Gerutu Gabriella.
"Heh! Namanya juga hujan mana bisa di pending, gitu aja goblok!" Kesal Nareswari sebab sedari tadi Gabriella hanya menggerutu tak jelas karena sekarang hujan.
"Ya kan siapa tau aja bisa, ya kan nya?" Tanya Gabriella kepada Fanya.
"Hm, seterah lo aja. Yang penting lu seneng!" Jawab Fanya sambil menyimpan sapu yang dia pakai ke pojok belakang beserta pengki nya.
"Geng gue balik duluan ya!" Seru Armila kepada temannya.
"Yoi gue juga." Timpal Labibah.
Setelah selesai piket kelas Gabriella berjalan sendirian, saat melewati koridor kelas X-E dia melihat Yumi sedang berjalan ke arah tangga."WOY CUMI-CUMI!!!" Teriak Gabriella dengan lantang seraya berlari mengejar Yumi dan tak memperdulikan tatapan orang yang sedang berlalu-lalang. Disisi lain Yumi mendengus kesal sebab dia di panggil dengan sebutan cumi-cumi.
Setelah sampai disamping Yumi, Yumi hanya diam saja tanpa memperdulikan Gabriella."Heh cum! Ngapa muka lo kusut gitu kayak tali kutang si Rayya?" Tanya Gaabriella seraya terkekeh pelan. Sedangkan yang ditanya hanya memutar bola matanya malas seraya berucap.
"Ya gimana gak kusut coba muka gue, kalo lo aja manggil gue cumi-cumi." Kesal Yumi.
"Lah emang ntu nama lo kan?" Tanya Gabriella.
"Ye..... nama gue Yumi bukan cumi-cumi, inget Y.U.M.I!" Tekannya di kata terakhir.
"Sama aja elah." Ucap Gabriella seraya berjalan lurus kedepan.
"Au ah serah lu!" Kesal Yumi dengan mengerucutkan bibirnya sehingga maju beberapa senti. Gabriella yang melihat ekspresi Yumi lewat ekor matanya mendengus geli.
"Ngapain monyong-monyongin bibir? Mau gue cium?" Tanya Gabriella dengan polosnya, Yumi memelototkan matanya dan menggeplak punggung Gabriella.
"Shhh..... sakit buntal!" Ringis gabriella dengan mengusap-usap punggungnya yang menjadi sasaran empuk geplakan Yumi.
"Heh gue masih normal kali! Masih doyan batang bukan doyan donat lagi." Omel Yumi.
"Siapa tau aja lo belok sama donat lagi."
"Au ah! By! Gue duluan hujannya udah reda!" Ucap Yumi setelah sampai di parkiran.
"Eh eh nebeng dungs! Boleh ya!" Pinta Gabriella dengan pupy eyes nya.
"Kagak usah gitu juga kali jijik gue! Naik!" Perintah Yumi.
"Naik kemana?" Tanya Gabriella dengan begonya.
"Kan tadi lo mau nebeng! Yaudah naik ke motor!" Geram Yumi dengan gerakan menstater motornya.
"Oh oke! Mana helm nya?" Tanya Gabriella seraya duduk. Yumi pun segera memberika helmnya kepada Gabriella dan Gabriella segera memasangnya setelah itu pun motor Yumi meninggalkan parkiran sekolah.
-------------
Saat ini di sebuah starbuck terdapat beberapa pengunjung salah satunya adalah Malca Cs. Mereka sedang menongkrong ditengah gemericiknya air hujan. Tak lama salah satu waiter menghampiri meja mereka."Permisi kak! Mau pesan apa?" Tanya waiter dengan ramah.
"Eh mo pesen apa?" Tanya Radella kepada temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faithfulness in Love
TienerfictieKisah pertemanan dan cinta mereka masing-masing. Ini cerita tentang apa artinya hidup yang sesungguhnya. Arti sebuah perjuangan sesungguhnya. Arti sebuah senyuman yang sesungguhnya. Dan masih banyak lagi arti dalam kisah cerita ini. Don't coppy my s...