PROLOG

8 1 1
                                    

Katanya, orang yang bener-bener ganteng itu gak ada yang baik orangnya dan kebanyakan orang bilang wajah ganteng itu cuma buat formalitas aja. Mungkin kamu salah satu orang yang berfikiran begitu sebelum nanti kamu ketemu sama satu makhluk yang bakal bisa merubah pola pikir kamu tentang orang ganteng yang hidupnya cuma mengandalkan soal wajah dan bukan hatinya. Mungkin kamu harus baca ini, harus.

"Kak Afgra!!" panggil seseorang disebrang sana yang dapat menghentikan langkah seorang lelaki dan teralihkan atensinya sejenak kepada suara tegas yang baru saja ia dengar.

Ia tau, itu pasti temannya, bukan pula temannya, tapi adik yang satu tingkat lebih kecil darinya.

Ali Mahadana. Proporsi wajahnya sempurna, mancung, suaranya bagus, apalagi badannya. Sungguh, Ali sosok yang diidam-idamkan di kampusnya. Bisa dibilang 80% manusia hawa yang ada di kampusnya ini semuanya jatuh cinta sama gimana sosoknya si Ali ini, gak bohong, sumpah.

"Katanya mau pulang bareng, guanya di tinggalin, gimana sih Kak." gerutunya dengan kesal sembari mengatur nafasnya yang masih terengah-engah karena berlari tadi.

"Ya maaf, habisnya kamu lama banget. Sekarang udah ketemu lagi kan? Yuklah pulang bareng."

Afgra Mannaf, lelaki yang dianggap mempunyai air wajah yang dingin itu sebenarnya bukanlah seseorang yang buruk, ia tampan, dan cukup sulit didekati karena ia disegani khalayak banyak, tapi dia orangnya asik, percaya deh, tanya aja sama Ali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Une Petite Histoire.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang