"Takut...
Sekali lagi aku berada dalam ilusi mimpi ini. Dimana akulah pembawa kematian, akulah yang memutuskan kapan dan dimana seseorang mati. Hanya dengan satu hunusan pedangku, ribuan orang akan mati.Kau ingin tahu apa julukanku?
Dewi kematian di medan perang. Bukan julukan yang ingin kuceritakan pada anak-anakku nanti, tentu saja. Well, aku bahkan tidak akan segan-segan membunuh darah dagingku sendiri jika keadaan mengharuskan.
Aku serius.Asal-usulku?
Aku terlahir sebagai seorang budak jalanan, hal yang bisa kulakukan saat itu hanya mengais makanan sisa. Tentu saja itu saat aku berpikir impian adalah hal yang nyata dan segala macam tetek bengeknya. Aku mengais makanan hingga aku tahu bagaimana cara menjual diriku. Yap, aku menjual diriku. Ke rumah bordir Charlotte. Kau ingin tahu seperti apa rumah itu?Begini, dengan ala rumah victorian pada umumnya dan sebuah plang nama "Charlotte" tertera begitu besar, rumah itu tampak normal dari luar. Kutekankan, DARI LUAR. Tapi jika kau memasukinya, well akan banyak pelacur disana.
Singkat cerita, aku bekerja disana selama 3 tahun. Sebelum aku mulai menjadi tentara bayaran, lalu berakhir dengan julukan Dewi kematian di medan perang itu.
Ukh, siapa sih yang memberi julukan payah itu? Rasanya kalau aku menemukannya, akan aku cincang.""Alyssa Marie Boundie!! Cepat turun lalu makan!! Sebelum aku menarikmu turun dengan paksa!! Dalam hitungan ketiga!
Satu!
Dua!
Tiga!"