7.2

614 63 17
                                    


"Aku pulang."(Kagura)

Kata Kagura mengucapkan salam.

Dia mengharapkan jawaban dari Ryouta, namun sisi lain ternyata hanya diam.

Saat dia melihat, ternyata Ryouta terlihat sedang menutup matanya, dan banyak rune melayang di sekitarnya.

Pemandangan itu terlihat indah, dengan warna rune yang biru serta keemasan. Kagura merasa terpesona melihat hal ini.

'Mungkin ini yang disebut meditasi?'(Kagura)

Pikir dia. Bagaimanapun dia tidak pernah melihat hal semacam itu.

Tak lama kemudian, cahaya rune itu menghilang di saat Ryouta membuka matanya.

"Fuhhh.. Ohh, kau sudah kembali Kagura?"(Ryouta)

Kata Ryouta saat melihat Kagura di depan pintu.

"Mmm, aku pulang."(Kagura)

"Selamat datang, kembali."(Ryouta)

Ucap Ryouta dengan hangat.

Kagura sedikit menampakkan senyum mendengarnya. Dia, sejak lama ingin mendengar kalimat itu dari keluarganya di masa lalu. Namun sayangnya, kalimat yang datang hanya sebuah cercaan, serta gelombang emosi dari kedua orang tuanya. Jadi keinginannya itu hanyalah sebuah mimpi di masa lalu.

Namun sekarang, ada yang menjawab salamnya, seperti sebuah keluarga. Jadi dia merasa senang akan hal itu.

"Aku khawatir kau ditangkap oleh mereka disini karena kau pulang terlambat. Aku hampir pergi mencarimu, tahu."(Ryouta)

Katanya dengan wajah khawatir.

"Jangan terlalu memikirkanku, aku bisa mengurus diriku entah bagaimana. Selain itu bagaimana dengan luka kak Ryouta?"(Kagura)

Tanya Kagura saat mendatangi Ryouta dan mengecek lukanya. Dia terkejut saat melihat bahwa luka di tubuhnya mulai pulih. Meski masih terlihat parah, luka yang seharusnya butuh waktu sembuh berbulan bulan kini hanya terlihat membutuhkan waktu 2 minggu untuk pulih.

"Yahh, aku hanya mampu memulihkan diriku sampai disini. Namun luka di betis dan paha ku lebih parah, jadi aku kesulitan berjalan."(Ryouta)

"Begitukah. Omong-omong, kenapa ruangan ini kini mirip reruntuhan?"(Kagura)

Tanya dia saat melihat bahwa baik dindingnya memiliki banyak retakan, lemari yang dibelah menjadi dua, serta kasur yang kini memiliki banyak lubang. Kagura sangat menyayangkannya karena kasur itu sangat empuk.

"Ohh, anggota the Spectre menemukan tempat ini dan menemukan tanda tanda bahwa kita disini. Jadi mereka menghancurkan setiap benda yang ada disini."(Ryouta)

"Aku bersembunyi menggunakan sihir dan tidak diketahui mereka. Dan menunggu mereka lengah, lalu 'mengurusinya' dengan baik."(Ryouta)

Kata Ryouta dengan senyum misterius. Senyuman itu membuat Kagura sedikit takut.

"Be-begitu ya."(Kagura)

Kini hatinya menjadi tegang.

Melihat ekspresi Kagura yang berubah membuat Ryouta terlihat sedih, dan dia pun bertanya.

"Maaf, apa aku membuatmu takut?"(Ryouta)

Kagura segera menyangkalnya dengan menggelengkan kepala dengan keras, dan berkata

"Tidak, aku tidak takut dengan kak Ryouta. Hanya saja, apakah membunuh itu adalah hal yang biasa di dunia ini? Apakah sebuah kehidupan bisa direnggut dengan mudah? Aku tidak pernah tahu akan hal itu, karena aku telah kehilangan ingatanku."(Kagura)

Being Shikigami In Other WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang