"Aku seneng kalau dekat-dekat kamu ,tapi kok kamu kayak ngak suka ya dekat aku?"
Bruk....
"Aww.." Alletta meringis kesakitan akibat menabrak tubuh kekar Brayen. "Dasar ceroboh." Cibir Bryan. Pria itu berjongkok, memungut buku Alletta yang terjatuh.
"Lo ngak papa?"
"Lo ngak lihat gue jatuh? Make nanya lagi." Bryan terkekeh pelan.
"Lo ngak berubah ya Ta." Gumannya pelan."Dih, malah ketawa." Bryan tidak menanggapi perkataan gadis itu. Ia memasukkan buku-buku Alletta yang terjatuh ke dalam tas.
"Sini." Alletta mengerutkan keningnya melihat tangan Bryan yang terulur. Tak menunggu lama, Bryan langsung menarik tangan Alletta membantu gadis itu berdiri.Gadis itu mematung menatap Bryan. "Kenapa? Lo bisa jalan kan?" Alletta menganguk gugup. Gadis itu kemudian berjalan dengan sedikit tertatih, "dasar ngak peka!." Langkah Alletta kembali terhenti, setelah ada yang mencekal tangan.
"Apa lagi?" Tak menjawab perkataan Alletta namun Bryan meraih tas Alletta. "Gue ajah yang pegangin." Alletta sedikit terkejut,
"Ng..ngak usah. Gue bisa sendiri." Tolak Alletta. Lagi-lagi Bryan terkekeh."Lo kenapa sih, tinggal bilang ajah lo ngak bisa kebiasaan banget sok kuat." Alletta mengerutkan keningnya, biar melanjutkan langkahnya meninggalkan Alletta yang masih mematung.
"Eh..Bray tunggu..." Alletta berlari kecil mengejar langkah Bryan, lagi-lagi Alletta jatuh. Bryan langsung berlari menghampiri Alletta, "Ta, lo ngak papa?" Alletta meringis. Tanpa pikir panjang Bryan mengangkat tubuh Alletta. Alletta terkejut bukan main, ia memukul dada pria itu menyuruhnya menurunkan dirinya. Ia malu, karena mereka kembali menjadi pusat perhatian. Namun, Bryan terlalu apatis terhadap sekitar, ia tetap melangkahkan kakinya mengangkat Alletta menuju UKS.
"Turunin gue Bray.." pinta Alletta.
"Lo bisa diem ngak?"
"Ngak! Gue ngak mau diam."
"Turunin gue! Gue malu ."
Bryan mendengus pelan. "Sekali lagi lo ngomong, gue jatuhin lo beneran." Mendengar itu Alletta bungkam. Ia mengalah.
Sesampai di UKS Bryan merebahkan tubuh Alletta di atas kasur yang tersedia secara perlahan."Thanks ya."
"Hm..."
"Ta lo kenapa, muka lo ditekuk gitu?"tanya Bryan.
"Huft...gue takut orang pikir kita ada hubungan. Lo tahu kan mulut netizen gimana," Bryan ber oh ria mendengan penyebab murungnya Alletta.
"Bodo amat ajah kali.""Aish..lo santuy banget deh. Kesel gue, kenapa bidup lo itu datar mulu lo mau tahu kenapa?" Bryan menaikkan alisnya sebelah. "Karena lo terlalu santuy."sambung Alletta, lalu tertawa.
"Apaan sih, gaje."ucap Bryan. Seulas senyum terukir di bibirnya sebelum ia melenggang pergi.
_000_
"OMG!! Itu si Alletta enak banget ya jadi cewe, ngak dapat Darren, Bryan pun di embat juga."
"Dasar cewe receh!"
"Ih, sok kecakepan deh."
"Alletta beruntung punya wajah cantik ya, hidupnya dikelilingi cogan."
"Hoalah, modal cantik doang. Cuih, receh!"
"Ahh..pasti Bryan dipelet."
"Palingan juga jual diri tuh cewe,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Love
Tienerfictie"Aku menyukaimu sangat banyak, hingga aku lupa apa kurangmu. Aku mencintaimu dengan tulus meski luka menjadi imbalannya. Aku selalu mengejarmu meski kau tak tergapai olehku." Alletta "Dia gadis yang menyebalkan, selalu mengganggu dan mengikutiku hin...