"ADUUHHH KA KARDOOO CEPETAN DIKIT DONG!!!" kesal Eveline.
"Salah sendiri lah daritadi dibangun malah molor terus, emang dasarnya kebo ya susah!" ketus Kardo.
"Kalian berdua itu kenapa si masih pagi udah ribut." protes sang mami tercinta, Salsha.
"Itu mi ka kardo nya." adu Eveline
"Cepetan lo tadi suruh gue buru-buru sekarang lo yang lemot."
Eveline langsung berjalan keluar sesudah mencium tangan maminya, sambil menghentak-hentakan kakinya.
Kardo hanya menggelengkan kepalanya melihat adiknya yang sangat menggemaskan itu.
Saat didalam mobil Eveline masih sajaa memasang muka kesalnya.
"Elahh de cemberut aja lo."
"Nanti gue deh yang bilang ke satpamnya kalo gerbang udah ditutup beneran."
Eveline hanya diam, tak menggubris perkataan kakaknya itu. Hanya butuh waktu 10 menit karna Kardo mengendarai mobil dengan kecepatan diatas rata-rata.
Dan benar, gerbang sudah dikunci. Bagaimana tidak, sekarang sudah menunjukan pukul 07.00 sedangkan gerbang ditutup pukul 06.55.
drttt drttt drtttt
"Halo"
"..."
"Oh baik, saya segera kesana"
bip.
"Kayaknya lo harus bujuk satpam sendiri deh, sekertaris gue tadi bilang ada meeting pagi ini. Gue buru-buru takut client nunggu. Udah sana."
Eveline langsung keluar mobil tanpa berpamitan dengan kakaknya. Dan mobil kakaknya pun langsung berjalan pergi.
"Dasar kakak aneh, ga ada rasa kasian dikit sama ade nya. Udah tau gue telat karna dia, ehh karna gue juga si ngeboo."
Terlihat pak satpam sedang duduk sambil ngopi.
"Pakkk tolong bukain dong pak saya mau masuk."
"Maaf ga bisa dek, kamu udah terlambat 5 menit."
"Pak saya mohon, ini saya anak baru pak. Masa hari pertama udah telat aja."
"Siapa suruh kamu telat, pokoknya gabisa."
Dengan perasaan kesal Eveline duduk dibangku depan sekolah, sepertinya untuk para siswa atau siswi menunggu supirnya jemput.
"Kemana ni gue, kalo pulang nanti diomelin mami pasti. Kalo disini kayak orang bego dong gue."
"Ikut gue."
Eveline mendongakan kepalanya saat mendengar suara asing didepannya. Eveline yang terkesima melihat wajah tampan sosok didepannya ini, sampai bengong.
Alis tebal yang jelas terbentuk sangat rapih, hidung mancung, rahan yang terbentuk, rambut yang sedikit berantakan, mata coklat terang. Ahh sungguh tampan.
"Lo mau ikut gue, apa mau bengong aja disini?"
Eveline langsung sadar dari lamunannya itu.
"Uhm ikut lo kemana?" tanyanya gugup.
Cowok itu pun langsung jalan, tanpa menjawab pertanyaan Eveline. Eveline yang kesal hanya mengikuti cowok yang didepannya itu. Hingga tibalah mereka di gerbang belakang sekolah.
"Naik." cowok itu sudah jongkok, mungkin bersiap untuk menjadi tumpuan saat Eveline naik pagar.
"Apa? Lo suruh gue naik gerbang yang lumayan tinggi ini ..." melihat-lihat sekeliling, dan ternyata ada CCTV.