Part 2

1 0 0
                                    

"Emang kenapa Stephanus itu?" Eveline yang penasar itu pun bertanya.

"Aduh gue takut ceritanyaaa, mungkin nanti ya gue ceritanya. Enggak disini." ucap Cetrin.

loh kenapa harus takut? batin Eveline.

BUGH

Suasana kantin pun semakin ramai, tidak kondusif. Eveline, Naomy, dan Cetrin pun ikut melihat.

Ternyata Stephanus yang sedang membabi buta siswa kelas XI IPA 2. Ya itu teman sekelas Eveline, Naomy, dan Cetrin.

Stephanus yang terus memberi pukulan bertubi-tubi, terlihat bahwa Stephanus benar-benar emosi. Eveline yang tak tahan pun memberanikan diri untuk memisahkan keduanya. Eveline tidak habis pikir, semua siswa disini hanya menontoninya, tak berniat untuk memisahkan keduanya.

"BERENTI!!!" teriak Eveline.

Suasana kantin pun seketika sunyi, Stephanus pun tak lagi memukul wajah Juna. Ya Juna, terlihat dari seragam yang ia gunakan terdapat namanya.

Stephanus melirik Eveline masih dengan tatapan mematikan, yang membuat semua siswa termasuk Eveline bergidik ngeri.

"Lo!" bentak Stephanus sambil menunjuk Eveline didepan mukanya dengan jari telunjuk Stephanus.

"Jangan pernah ikut campur urusan gue!"

"Jelas gue ikut campur! lo kaya orang kesetanan, nonjokin temen kelas gue." Eveline yang juga membentak Stephanus, demi menutupi rasa takutnya.

"Gue bilang ya sama lo, jangan pernah cari masalah sama gue. Kalo lo mau hidup lo aman." ancam Stephanus yang membuat semua orang yang berada disana merasa takut.

"Lo emang siapa? Dengan lo ngancem gue gini, gue bakal takut gitu? GAK AKAN!" lagi lagi Eveline membentak Stephanus didepan banyak siswa.

"Untungnya lo cewek."

Stephanus lalu pergi meninggalkan kantin, diikuti oleh Okta dan Nael. Semua siswa pun tak habis pikir dengan yang dilakukan Eveline, sangat hebat. Berani berurusan dengan Stephanus.

"Obatin luka lo." ucap Eveline dan langsung membawa Juna ke UKS.

Sesampainya di UKS, Eveline membuka P3K, dan langsung membersihkan darah yang masih bercucuran.

"Makasih." satu kata terucap dari bibi Juna.

"Sama-sama, lagian lo jangan diem aja kalo digituin sama dia."

"Lo gatau dia siapa Eveline."

Lagi-lagi Eveline terdiam, dia benar-benar tak mengerti apa yang dikatakan Juna, dan tadi Naomy dan Cetrin.

Setelah selesai, keduanya pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Dikelas sangat riuh.

"Eveline lo gak seharusnya bertindak kaya gitu ke Stephanus." ucap Naomy panik.

"Oke gue akan jelasin ke lo. Jadi Stephanus itu anak pemilik sekolah kita ini. Dia bisa kapan aja ngeluarin anak yang cari masalah sama dia. Bukan cuman itu, lo tau geng motor Skyler? Stephanus itu ketuanya! Dia ga akan segan-segan ngabisin orang yang cari gara-gara sama dia."

Geng motor Skyler? Geng yang ditakuti semua orang. Geng yang terkenal kejam di ibukota Jakarta ini. batin Eveline.

"Gue juga ga habis pikir, kenapa kuasa hukum ga ada yang ngasih dia hukuman gitu? Secara dia kan suka bikin onar dijalan." ketus Eveline.

"Yah gimana mau dikasih hukuman, kuasa hukum tertinggi aja ketuanya bokap Stephanus. Sementara nyokapnya, orang yang paling berpengaruh di Jakarta ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STEPHANUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang