Romeo Point of View
Before the concert......
Aku menegak sisa gin di botol hingga tandas lalu kembali bergabung di sofa bersama The black. Mereka semua adalah saudaraku, Brussel si pemain bass dan Noah si drummer adalah kakak laki-lakiku, Cash si gitaris utama dan Dylan si pemain kibor adalah sepupuku yang menyebalkan. Yup, The Black memang nyata beranggotakan keluarga Black yang cukup disegani di Inggris. Nama kami sudah besar sejak kami lahir karena ayahku- oke, jangan bicarakan pria brengsek itu.
"Kurangi hobi minum-minummu itu" ucap Brussel sambil menepuk bahuku. Aku terlalu mabuk untuk mendengar nasihatnya.
Kami baru saja selesai latihan sekitar 30 menit yang lalu untuk konser di Smoothie king center, New Orleans. Aku sudah sangat lelah dan alkohol adalah cara terbaik untuk melampiaskan kelelahan ini. Tidak ada satu fans pun yang tahu kalau Romeo Black yang mereka puja-puja adalah seorang pecandu. Sebagai seorang vokalis dari The Black, aku selalu dituntut untuk menjadi pria yang baik dan sempurna, menjadi Romeo yang manis bagi para fans The black. Sementara para saudaraku diperbolehkan melakukan apapun yang mereka mau sekali pun itu menimbulkan skandal.
Terkadang aku merasa ini tidak adil, meskipun bayaranku yang paling tinggi di sini tapi tetap saja mereka merampas hakku untuk menjadi diri sendiri. Aku bahkan harus menjalin hubungan dengan Eve Stevans seorang model seksi bintang video clip kami untuk menunjang popularitas album terbaru kami. Eve yang menyebalkan selalu mengira bahwa hubungan ini asli, padahal aku sudah jenuh melihat tubuh silikonnya itu.
Baru saja aku mengingat Eve, gadis itu sudah menghubungiku. Aku mengumpat pelan melihat namanya di layar ponselku, The Black tertawa melihat kegusaranku.
Dengan berat hati, aku pun mengangkatnya, "Romeo..." suara centilnya menyapaku, membuat aku mual seketika itu juga.
"Aku tidak punya banyak waktu Eve, aku harus bersiap untuk konser. Sudah aku katakan jangan hubungi aku selama aku berada di New Orleans!" omelku.
Eve terkikik geli diseberang sana, oh girl apanya yang lucu!
"Sorry, babe. Aku hanya ingin bertanya kapan kau akan kembali ke New York?" tanyanya.
Aku memijit dahiku dengan pelan lalu berkata, "Masih lama, tournya belum berakhir" Eve menggerutu sebal.
"Eve, jangan menghubungi aku lebih dulu, nanti jika tidak sibuk aku yang akan menghubungimu" kataku mencegah Eve untuk menggangguku selama aku sibuk.
"Aw, sure babe!" sahutnya. Dia mengucapkan selamat tinggal setelah melemparkan kecupan untukku.
Aku mematikan ponselku dan kembali duduk di sofa ditemani dengan ledekan dari The black, shit Eve memang menyusahkan!
"Oke boys, waktunya bersiap-siap!" Mark yang tiba-tiba muncul menyuruh kami untuk bersiap-siap. Konser akan dimulai sekitar 2 jam lagi.
Aku bergerak menuju ke kamar hotelku. Saat tiba di sana aku langsung menanggalkan pakaianku dan masuk ke dalam bath tub yang sudah diisi oleh air dan sabun. Musik adalah duniaku, aku hobi bermain musik dan bernyanyi sejak aku bergabung dengan grup musical saat junior high school. The Black di bentuk oleh kakakku, Noah, yang senantiasa membuat rumah kami di Boston riuh dengan pukulan drumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You (Completed√)
RomanceJatuh cinta kepada seorang bintang, kenapa tidak? Kyra Shelton bahkan sudah siap terbang ke New Orleans demi melihat langsung kekasih pujaannya, Romeo Black, di konser band ternama The Black. Kyra sudah mempersiapkan diri untuk bertemu dengan sang...