.
.
"Hikssss, huweeee".
"Nghh". gumam plan mencoba membuka matanya saat mendengar suara tangisan bayi di dalam ruangan nya.
Ia mengedarkan pandangan ya hingga matanya dapat menangkap siluet bayi kecil perempuan berumur 2 tahun yang sedang meronta-ronta di dalam gendongan sang bibi yang merupakan maid pribadi anaknya.
"Bibi yun? kenapa bisa ada disini? dimana mean? apa aku bisa memeluk malivaya bi yun? aku merindukan putri kecilku". lirih plan mencoba duduk membuat sang bibi memekik kaget dan segera berlari ke arah istri tuan nya itu dengan menggendong malivalaya dengan erat.
Takut jika bayi mungil itu akan terjatuh, karena ulahnya.
"Nyonya jangan dulu banyak bergerak, anda masih harus banyak beristirahat karena kondisi anda yang belum sepenuhnya pulih, lagi soal tuan mean, tuan sedang keluar untuk membeli makanan sehat untuk nyonya selain makanan bubur di rumah sakit ini yang membosankan, dan maaf bukannya saya lancang tidak ingin memberikan nona muda malivalaya ke pelukan nyonya, hanya saja saya takut jika__".
"Biarkan dia memeluk malivalaya bi". ucap seseorang membuat atensi keduanya teralihkan.
"Mean___aku".
"Tuan~".
Orang yang baru saja masuk adalah mean, sebenarnya ia sudah mendengar percakapan keduanya dan mengintip dari celah pintu seperti seorang pencuri atau bisa di bilang penguntit.
Ia tidak tega melihat wajah plan yang murung dan menahan tangis saat sang bibi menolak untuk menyerahkan malivalaya ke pelukan nya.
Makanya dengan cepat ia masuk dan menyuruh sang bibi untuk membiarkan plan memeluk dan menggendong malivalaya.
Terlepas dari fakta bahwa plan adalah ibu kandung dari malivalaya.
"Tapi tuan nyonya____".
"Tak apa bi, istriku bukanlah orang yang lemah, dia tidak akan menjatuhkan anaknya sendiri, lagipula jika tidak mengiyakan keinginan orang hamil bukankah itu akan membuat kita kerepotan karena mereka akan sangat sensitif, apa bibi tidak lihat wajahnya?". ujar mean sambil menunjuk kearah plan dengan dagunya hingga membuat sang bibi terkejut saat melihat wajah istri tuan nya yang sudah basah.
"Berhenti menggigit pipi dalam mu plan, jika ingin menangis, menangis saja, tidak akan ada yang marah".
"Hikss, maafkan plannie bi yun, plannie hanya rindu sama putri kecil plannie, mean tidak bisakah aku memeluk malivalaya? apa penyakit ku serius? sehingga aku tidak bisa memeluk putriku sendiri? tidak bisakah aku.....".
Berani sumpah mean semakin tidak tega melihat wajah plan yang sudah menangis seperti anak kecil.
Hell, ini adalah pemandangan langka baginya, karena semenjak plan menghilang dari hidupnya hingga ia menemukan nya kembali, ia tidak pernah melihat wajah itu mengeluarkan ekspresi semenggemaskan seperti ini lagi.
Karena menurut plan ia adalah seorang DOMINAN itu berarti ia tidak akan bersifat seperti perempuan.
"Tak apa sayang, bi yun hanya takut jika kondisimu semakin memburuk karena melakukan aktivitas berat seperti membiarkan mu menggendong malivalaya, terlebih lagi bi yun pasti takut kalau suami tampanmu ini akan marah besar saat tau kalau bi yun memberikan malivalaya padamu dan membuat kondisimu semakin memburuk, tapi aku yakin sekarang kalau istriku ini adalah orang yang kuat, bukankah istriku adalah seorang DOMINAN jadi aku rasa kamu tidak akan cepat lelah, iya kan SAYANGKU?". ucap mean panjang lebar dengan sengaja menekankan kata dominan dan juga sayang ku sehingga membuat plan semakin merenggut tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Cantrac
RomansaPlan Adalah Murid Sma Yang Sangat Ceria. Dia Adalah Laki-Laki Seutuhnya Bahkan Mempunyai Pacar Perempuan Sebelum Datang Seorang Pria Dengan Anak Kecil. Tapi Semuanya Berubah Ketika Anak Kecil Itu Memanggilnya Dengan Sebutan "Mommy!". Dan Lelaki Itu...