13 - Api Unggun ❄

801 60 37
                                    

Lagu di Mulmed itu Lagu yang di nyanyikan Aletha   

Ketika Logika Menyuruh Berhenti, Tetapi Hati Meminta Bertahan


Setelah memasang tenda, para peserta mendapatkan waktu untuk istirahat dan mempersiapkan pensi yang akan di adakan malam nanti. Sedangkan Para panitia saat ini telah di sibuk kan dengan mencari kayu yang akan di buat untuk acara api unggun.

Saat ini Aletha bersama dengan kelompoknya yang terdiri dari Anisa, Rahma, Wulan, Reza, Bagas, Andi dan Dodi sedang duduk melingkar di depan tenda, mereka membahas penampilan apa yang akan mereka tampilkan nanti malam.

" Jadi kita nanti mau nampilin apa buat pensi?" tanya Bagas sebagai ketua kelompok.

" Kalau gue sih ngikut aja," seru Reza.

" Gue juga ngikut," seru Dodi.

" Gue juga deh," seru Andi.

" Kalau kalian pada ngikut semua terus siapa yang mau ngasih saran," seru Rahma sedikit kesal kepada tiga cowok yang duduk di hadapannya, seditaknya mereka bisa memberi saran atau apalah, ini malah ngikut saja kalau gitu semua orang juga bisa.

" Betul tuh jangan ngikut aja beri saran kali," sahut Wulan.

" Gue punya saran gimana kalau Aletha aja yang tampil," kata Anisa memberi saran.

" Kok aku," seru Aletha terkejut karena tiba-tiba dirinya yang diajukan.

" Ya kan lo bisa nyanyi, suara lo juga bagus," seru Anisa memberi penjelasan.

" Betul juga tu, udah Ta lo aja yang tampil," seru Reza.

" Iya lo aja," seru Andi.

" Gimana Ta lo setuju ?" tanya Bagas.

" Yaudah deh kalau gitu," seru Aletha pasrah mau gimana lagi diantara kelompoknya hanya Aletha yang mempunyai suara paling bagus.

" Oo iya nanti kakak panitia yang di kelompok kita itu kak Devan," seru Bagas memberi tahu kepada semua anggotanya.

" Itu ada kak Bagas kebetulan mau kesini," seru Bagas lagi, sambil melihat ke arah Devan yang sedang berjalan menuju kelompoknya.

" Gimana pensi nya udah siap," tanya Devan yang sudah duduk di sebelah Aletha yang kebetulan saja kosong.

" Udah kak nanti Aletha yang tampil mau nyanyi," seru Rahma.

" Gue boleh usul lagi gak," seru Anisa sambil mengangkat tangan agar teman-temanya melihat

" Iya silahkan," seru Bagas.

" Gimana kalau nanti Aletha duet bareng kak Devan, Aletha yang nyanyi kak Devan yang main gitar, kak Devan kan jago main gitar," usul Anisa sambil menyenggol bahu Aletha berniat memnggodanya.

Anisa menyarankan hal tersebut agar Aletha bisa mulai membuka hatinya untuk Devan, Anisa tau kalau Devan menyukai Aletha, dari tatapan matanya saja sudah dapat di ketahui kalau Devan memnyimpan rasa kepada Aletha, Cuma aletha saja yang tidak peka akan semua itu ia hanya memnggangap Devan adalah sebagai kakak kelasnya saja gak lebih.

Di sisi lain Devan hanya mengiyakan saja usulan tersebut lagi pula ia juga ingin berduet dengan Aletha sejak kejadian di ruang musik.

" Oke ya sepakat, nanti yang tampil Aletha sama kak Devan," seru Bagas.

" Oke," seru mereka kompak kecuali Aletha yang hanya diam saja sedangkan Devan yang sibuk menatap Aletha dari samping.

***

Aletha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang