2. Rencana

8 2 0
                                    

"ini buat kamu"
"aku uda gak butuh. aku gak butuh lagi seragam sekolah"
"kamu harus sekolah"
"kamu gak bakalan tau gimana rasanya jadi bahan bully. Kamu gak tau apa yang di lakukan Sarah"
"aku tau"
"kamu berkata seperti itu untuk menghiburku?"
"hah, go home! and wait for what happens tomorrow!"

Seseorang melempar satu set seragam sekolah pada Reina dan pergi begitu saja. Ia menghapus air matanya mengambil satu set seragam itu dan memeluknya.

"siapa orang itu? kenapa setiap siswa yang telah di bully Sarah selalu di tolong seperti ini? "

Reina berdiri dan beranjak pergi dari aula yang sudah sepi. Sudah setengah jam dia menangis sendiri. Reina berjalan ke arah toilet dan ia melihat Aileen si gadis cupu sedang menangisi kacamatanya. Ia menghampiri Aileen

"Ai, makasih dan minta maaf"

"kamu gak perlu makasih Rei, aku gak bisa nolongin kamu"

"gapapa kok, seenggaknya tadi kmu uda berani lawan Sarah. Dan aku minta maaf gara-gara aku kacamatamu hancur"

"its okey Rei, btw kamu dapet seragam? "

"uda tau kan rumor di sekolah ini siapapun orang yang uda jadi target si Sarah bakalan dapet sesuatu" bisik Reina

"sesuatu?"

"iya, jadi barang yang di rusak bakalan di ganti"

"emang dia siapa? "

"masalahnya gak ada yang tau. Kayaknya si cowok yaa, tinggi, tapi pake masker hitam sama kacamata, tadi si pake hoodie merah. Tapi kata temen2 gak ada cowok tinggi dan sekekar dia"

"aneh ah gak usah bahas. Uda kesorean ni, kamu naik bis kan? mau bareng sama aku gak? Kyknya kita searah"

"boleh, aku ganti seragam dulu ya"

Aileen mengangguk. Tak lama ia menerima telfon dari seseorang.

"Hallo..."

"its okey, makasih yaa. Daaaa"

Aileen tersenyum, sembari menunggu Reina ia membuka sosmednya. Dan menemukan sesuatu hal yang baru.

*****

"Good night everybodyy!!! Im Dj El will accompany you tonight today. Have fun....!!!!"

Suara musik dj menggema. Semua manusia di ruangan club menggoyangkan badan di temani botol-botol minuman yang meretas otak mereka. Gadis-gadis berpakaian minim asik bercanda dan saling menggoda kerumunan pria-pria haighclass. Sarah dkk. Duduk di salah satu sofa club dengan beberapa minuman. Bergossip tentang Reina gadis yang telah mereka bully.

"kalian sadar gak sih muka Aileen gimana? Hahaha dia nahan emosi" seru Sarah sambil meneguk gelas minumannya

"eh tapi Sar, tumben banget tu anak berani lawan lo"

"yaa mungkin karena dia gak mau liat temen sebangkunya tersebar di sosial media"

"cupu itu jadi siswa kesayangan guru-guru kita. KepSek aja muji-muji otak dia yang uda beberapa kali menang di setiap lomba"

"dan tau gak sih, setiap murid highclass gak bisa jawab soal pasti di bandingin sma tu anak"

"eh Sar, rencana lo apani buat Aileen"

"hmm... Gue jadiin dia target terakhir kita because sebulan lagi kita uda Promnight. Gue bakalan bikin dia nyesel uda ganggu acara kita tadi"

"lo gak bully dia selama itu kan Sar? "

"why not? Asik lo berurusan sama Aileen. Si cupu yang jadi incaran guru basket kita"

"lo... "

"yups. siap-siap aja dia menderita seumur hidup dengan video memalukan" Sarah tersenyum sinis membayangkan rencananya.

Teman-temannya hanya terdiam mendengar perkataan Sarah yang serius dan tidak bisa di lawan.
Tiba-tiba Sarah berdiri. Dengan membawa segelas minuman ia menghampiri Dj El dan memberikan gelas itu padanya. Lalu kembali duduk bersama teman-temannya

"gila lo Sar. Berani lo deketin Dj El"

"Dia ganteng, cool, dan gue mau dia jadi pacar gue"

"Sar, dia tu katanya guy"

"maka dari itu gue deketin dia. gue cuma mau duit dia doang. kalian semua tau? kakak perempuan dia galak dan sadis banget. gue mau deketin dia sekaligus deketin kakaknya"

"buat?"

"buat malu-maluin Aileen lah. Tunggu aja di sosmed "Siswi terpandai menjadi simpanan Guru Basket. Video tidak senonoh Siswi dan Guru"

Sarah dan teman-temannya tertawa. Menantikan kejutan yang akan terjadi.

Seorang gadis duduk di bar tersenyum kecil. Ia memesan segelas vodka. Seorang pria menghampirinya. Mengenalkan diri dengan gaya memamerkan kekayaan.
Pria itu mengulurkan tangan, gadis itu menyambut uluran tangannya dan berbisik.

"Shenan... "

*****

S N I P E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang