Prolog

35 8 6
                                    

"Haahh... Ternyata gue masih hidup". Ucap Lusyana dengan suara parau khas orang baru bangun. "Hoaaamm.. Whaatt?! gue bangun lebih awal dari alarm gueeeee!? Aaarrgggh!" Teriak Lusyana saat menoleh ke jam yang ada di lokernya dan menghempas-hempaskan kedua tangannya kekasur malang yang harus digebukin dipagi hari yang cerah.

Setelah berdebat panjang dengan pikiran angel dan devil-nya dan perjuangan melawan rayuan sang kasur, akhirnya dengan berat hati ia mengangkat bokongnya lalu menuju kamar mandi. Ritual mandinya hanya ia selesaikan dalam waktu 4 menit saja, berpakaian hanya dalam 3 menit, Sarapanpun ia lakukan dalam perjalanan menuju sekolah. Waktu tempuh dari rumah hingga kesekolah hanya memakan waktu selama 10 menit.

Hebat bukan menjadi seorang Lusy, ia melakukannya hampir setiap hari. Tapi, hal itu ia lakukan semata-mata karena ia sudah terlambat untuk masuk kesekolah. Yeeppp! Itu artinya, kebiasaan seorang gadis bernama Lusyana ini adalah TELAT! Catat itu baik-baik!.

"Alaammaaakkk, neng lusy telatt lagiii". Teriakan dramatis terdengar ketika lusy sampai didepan gerbang sekolah yang telah ditutup.

"Kan sudah saya bilang neng, lebih baik.."

"Dah lah pak. Ini saya udah telat, bapak kasi ceramah makin telat saya pak, Alamaakk nanti jadinya taiye" Potong Lusy dengan meniru logat madura milik Pak Bro. Iyaa! panggilannya memang seperti itu namanya kan Pak Brodin, dia adalah satpam disekolah Lusy.

"Tapi neng..neeeeng neng lusyy hoi alammaaak". Teriak Pak Bro memanggil Lusy yang telah kabur ketika pintu gerbang baru saja dibuka oleh Pak Bro. 

"Bisa-bisa isi kepala saya brojol kalau terus mengurus budak macam ni taiye" Gerutu Pak Bro disertai gelengan kepala yang lebih mirip orang terkena stroke.
Tentu saja yang terakhir itu adalah julukan yang diberikan oleh sang queen telat yaitu Lusy. Jangan tanyakan mengapa Lusy dibiarkan masuk kesekolah begitu saja padahal dia terlambat. KARENA ITU ADALAH KEBIASAANYA YANG TELAH MENDARAH DAGING DAN TULANG! ~ Pak Bro

LusyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang