Larian.

14 1 0
                                    

Aku berlari,
selaju yang boleh—
bersama hatiku yang sarat dengan duri,
mereka beri.

Tetapi aku tahu,
setiap derapan larian aku
hanyalah sia sia,
tiada makna hanya kelelahan
yang aku rasa.

Aku jatuh menyembah bumi,
Bersaksi kan awan mendung,
aku menghamburkan tangis persis
tiada lagi esok hari.

Tiba tiba guruh berdentum di sini sana,
langit malam galak memuntahkan
segala isinya sama seperti rintihan hati,
rintikkan air yang mencurah lebat seperti memahami keadaan si empunya diri.

Seusai sahaja hujan,
bakal ada pelangi indah menyusuri,
memberi erti kepada aku bahwa;
setiap duka yang aku rasa,
tidaklah lama mana,
Tuhan akan gantikan duka itu dengan sesuatu yang lebih indah menurutNya,

Monolog hati Where stories live. Discover now