Lelaki dengan dua sisi rambut berbeda itu melangkah gontai menyusuri jalan. Sudah tiga hari sejak ujian dadakan, dan Aizawa-sensei mengadakan uji tanding antarsiswa tadi pagi. Cukup menguras tenaga. Todoroki bahkan memperoleh memar di sekujur badan. Meski Izuku--yang menjadi rivalnya hari ini--jauh lebih mengenaskan. Yeah, dia selalu totalitas. Padahal ini hanya uji tanding.
Bertarung dengan lelaki itu selalu menyenangkan. Meski tadi adalah kekalahan keduanya setelah lebih dari enam tahun menjalani latihan keras bersama Ayah. Pria Sialan itu selalu menuntutnya lebih dari sempurna.
Todoroki ingat sekali segala macam siksaan dan makian Endeavor pada kekalahan pertamanya. Saat itu, ia menghadapi barisan senior yang memalak uang jajan temannya. Ia rasa ... kekalahannya wajar, mengingat selisih usia lawannya. Tapi ambisi menggelapkan mata Endeavor.
Sungguh, ia tak pernah merasa benar-benar ingin jadi pahlawan. Persetan dengan gelar keturunan pahlawan nomor dua. Bedebah itu tak lebih dari manusia tolol yang menuhankan ego dan popularitas.
Tapi Mata Sendu itu berkata, "Pahlawan itu keren. Jadi setitik harapan bagi kelangsungan hidup seseorang."
Dan di sinilah ia berada.
◻ ◻ ◻
KAMU SEDANG MEMBACA
Wander Space • Todoroki Shouto✓
FanfictionDesclaimer: Kohei Horikoshi Cerita ini diikutkan kontes Fanfic Indonesia dalam project Protecting You. • • • Ini kisah tentang Naomi Katsuo yang menemukan Todoroki Shouto di tengah kehidupannya yang hanya mengenal rasa takut. Hari kanak-kanaknya...